Kesehatan
News
Saintek

Kesehatan Mental Milik Semua, Wakonjen Australia Ingatkan 3 Pesan Kunci Atasi Stres

Plt Wakil Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Dr Alex Stephens. (dok unhas.tv)

MAKASSAR, UNHAS.TVPelaksana Tugas Wakil Konsul Jenderal Australia di Makassar, Dr. Alex Stephens, menyampaikan tiga pesan kunci tentang pentingnya pengelolaan stres dan keterbukaan dalam menjaga kesehatan mental.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam Seminar Internasional Festival Titik Koma bertajuk “Mental Health as a Right: Building Inclusive Support Systems” yang digelar di Aula Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin, Jumat (10/10/2025).

Dr. Stephens menegaskan bahwa stres adalah pengalaman universal yang dapat memengaruhi siapa pun, tanpa memandang usia maupun latar belakang.

Ia mengajak seluruh peserta untuk menyadari bahwa kesehatan mental bukan hanya menjadi perhatian bagi mereka yang sedang berada dalam krisis, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan setiap orang.

“Pesan pertama saya adalah stres memengaruhi semua orang—memengaruhi saya, Anda, dan semua orang. Kesehatan mental bukan hanya untuk mereka yang sedang mengalami krisis, tetapi untuk semua orang agar dapat dikelola,” ujar Stephens.

Pesan kedua yang ia tekankan adalah pentingnya berani berbicara dan mengekspresikan diri. Menurutnya, keterbukaan menjadi langkah penting dalam melewati proses psikologis yang disebutnya sebagai “lima tahap” kehidupan emosional—mulai dari bahagia, tidak tenang, krisis, membaik, hingga bahagia kembali.

“Jangan takut untuk membicarakannya. Ekspresi diri sangat penting untuk melewati proses tersebut. Berbicara tentang kesehatan mental adalah bagian penting dari perjalanan menuju keseimbangan batin,” kata Stephens.

Ia juga menyinggung bahwa berbagi cerita dan pengalaman dapat membantu seseorang pulih dari tekanan, sekaligus menghapus stigma sosial yang masih melekat pada isu kesehatan mental.

Sebagai pesan ketiga, Stephens menegaskan komitmen pemerintah Australia untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat sistem dan edukasi kesehatan mental.

Ia menyebut kehadiran Konsulat Jenderal Australia di Makassar merupakan bentuk nyata dari kerja sama bilateral yang ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan masyarakat Indonesia.

“Australia ada di sini untuk membantu. Salah satu alasan keberadaan Konsulat Jenderal Australia di Makassar adalah untuk berbagi pengalaman. Kita adalah tetangga, dan jika kami bisa membantu, kami akan melakukannya. Jangan takut untuk berbicara kepada kami,” tuturnya.

Seminar internasional tersebut merupakan bagian dari rangkaian Festival Titik Koma, yang setiap tahun mengangkat isu-isu sosial dan kemanusiaan dengan fokus pada kesadaran kesehatan mental. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi kesehatan dari berbagai lembaga dan negara.

Melalui pesan-pesan yang disampaikan, Stephens berharap semakin banyak generasi muda yang memahami bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Ia menutup sesinya dengan ajakan agar masyarakat Indonesia membangun budaya empati dan saling dukung, demi menciptakan lingkungan yang inklusif dan sehat secara mental.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)