Mahasiswa

KKN Tematik Literasi Unhas Ajak Anak Gowa 'Bertualang' Lewat Buku dan Origami

kkn

GOWA, UNHAS.TV—Senyum cerah dan tawa riang anak-anak menjadi pemandangan paling berharga di tiga sudut desa di Gowa. Bukan karena hari libur atau ada permainan baru, melainkan karena kehadiran kakak-kakak mahasiswa dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 114. Mereka datang bukan hanya membawa buku, tetapi membawa semangat baru tentang arti membaca dan pentingnya berkreasi.

Desa Manuju, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa menjadi saksi dari sebuah program yang tak biasa namun sangat menyentuh. Selama tiga hari, pada 6, 7, dan 9 Agustus 2025, mahasiswa-mahasiswa ini menggelar “Pameran Baca & Kreativitas Origami” di tiga sekolah dasar: SDI Pannyikokang, SDI Passuakkang, dan SDI Tamalatea. Tujuannya sederhana namun mulia: menumbuhkan minat baca dan kreativitas pada anak-anak kelas 1 hingga 3.

Ketika Buku Menjadi Pintu Gerbang Imajinasi

Pameran Baca ini bukan sekadar memajang buku. Aqil Salam, sang penanggung jawab program, yang juga menjadi motor penggerak kegiatan ini, punya filosofi mendalam. "Buku pertama yang mereka baca dengan bahagia akan menjadi pintu menuju ribuan buku berikutnya," ujarnya.

Siswa-siswi mungil itu dikumpulkan dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka dengan antusias memilih buku dari tumpukan yang dipamerkan. Ada buku cerita bergambar, buku dongeng, hingga buku pengetahuan ringan yang dikemas menarik. Di situlah keajaiban terjadi. Mereka tidak hanya membaca, tetapi saling berbagi cerita dengan teman-teman kelompoknya. Sesi tukar buku pun menjadi momen paling seru. Mereka berebut ingin tahu cerita apa yang ada di buku milik teman mereka.

Tim KKN juga tak tinggal diam. Mereka berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain, mendampingi, membantu anak-anak yang masih kesulitan membaca, dan mendorong mereka untuk memahami isi cerita. Pendekatan personal ini membuat anak-anak merasa nyaman dan dihargai. Mereka tidak hanya belajar membaca, tetapi juga memahami makna di balik kata demi kata. Sebuah pemahaman yang menurut Aqil, "akan membekas dilubuk hati yang terdalam."

>> Baca Selanjutnya