Mahasiswa

KKN Tematik Literasi Unhas Ajak Anak Gowa 'Bertualang' Lewat Buku dan Origami




Sinergi antara buku dan kreativitas! Anak-anak di SDI Pannyikokang, Gowa, dengan bangga memamerkan hasil karya origami bintang mereka, didampingi oleh kakak-kakak dari KKN Tematik Literasi UNHAS. Kredit: KKN UNHAS.
Sinergi antara buku dan kreativitas! Anak-anak di SDI Tamalatea, Gowa, dengan bangga memamerkan hasil karya origami bintang mereka, didampingi oleh kakak-kakak dari KKN Tematik Literasi UNHAS. Kredit: KKN UNHAS.


Dari Lembaran Kertas Menjadi Karya Penuh Kebanggaan

Setelah pikiran mereka terisi dengan cerita-cerita baru, tiba saatnya tangan mereka berkreasi. Sesi kedua, Kreativitas Origami, menjadi puncak kebahagiaan. Sesi ini adalah jembatan yang menghubungkan literasi dengan seni, mengasah motorik halus, dan yang terpenting, menumbuhkan imajinasi.

Di bawah bimbingan Aqil Salam dan tim KKN, kertas origami warna-warni di tangan anak-anak berubah menjadi kupu-kupu, burung, atau bentuk-bentuk lain yang memukau. Awalnya, beberapa dari mereka terlihat kesulitan. Ada yang salah melipat, ada yang frustasi karena hasilnya tidak sempurna. Namun, dengan pendampingan yang sabar dan penuh tawa dari para mahasiswa, hampir semua anak berhasil menyelesaikan karyanya.

Momen paling mengharukan adalah saat anak-anak bangga memamerkan hasil lipatannya kepada teman-teman mereka. Senyum lebar terpancar dari wajah polos mereka, seolah mengatakan, “Lihat! Aku bisa!” Aqil Salam menangkap momen itu dengan penuh makna. “Anak-anak mungkin lupa bentuk origaminya, tapi semoga tidak lupa bahwa mereka pernah merasa bangga karena bisa membuatnya sendiri,” katanya.

Senyum ceria siswa SDI Pannyikokang, Gowa, saat menunjukkan hasil karya origami mereka. Kegiatan ini merupakan bagian dari program
Senyum ceria siswa SDI Pasuakkang, Gowa, saat menunjukkan hasil karya origami mereka. Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Pameran Baca & Kreativitas Origami" oleh KKN Tematik Literasi UNHAS, yang bertujuan menumbuhkan minat baca dan imajinasi anak-anak melalui cara yang menyenangkan. Kredit: KKN UNHAS.


Program ini bukan hanya meninggalkan karya seni dari kertas, tetapi juga meninggalkan jejak positif yang mendalam. Para guru di sekolah-sekolah tersebut mengapresiasi metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga memperhatikan perkembangan motorik dan ekspresi diri anak. Keberhasilan KKN Tematik Literasi ini membuktikan bahwa pendidikan yang menyenangkan adalah kunci untuk membuka potensi tak terbatas pada diri setiap anak.