MAKASSAR, UNHAS.TV - Dua mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengharumkan nama Kampus Merah di kancah internasional.
Pada ajang Youth Inter-action and Exploration (YIAE) 2025 yang berlangsung di Malaysia, Singapura, dan Thailand, Andi Riska Respati dan Agung Dwy Putra tampil gemilang dengan membawa pulang sejumlah penghargaan prestisius.
Keduanya tidak hanya lolos sebagai delegasi, tetapi juga berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Riska dinobatkan sebagai Best Speaker berkat kepiawaiannya menyampaikan gagasan secara lugas, percaya diri, dan berbobot di hadapan peserta dari berbagai negara.
Sementara Agung memperoleh penghargaan Best Outstanding Delegate, sebuah gelar yang diberikan kepada delegasi dengan kontribusi paling menonjol dari sisi kepemimpinan, ide, hingga keterlibatan aktif dalam forum.
Tak berhenti di situ, kolaborasi keduanya juga membuahkan penghargaan Best Team. Capaian ini menegaskan kekompakan dan kerja sama erat antara Riska dan Agung, sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa Unhas mampu bersaing dan unggul dalam forum pemuda internasional.
“Alhamdulillah, saya merasa bangga bisa membawa nama baik Unhas sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa dari Makassar bisa bersuara di forum internasional. Prestasi ini tentu tidak lepas dari dukungan banyak pihak, terutama keluarga, kampus, dan teman-teman,” ungkap Riska usai menerima penghargaan.

Ajang Youth Inter-action and Exploration (YIAE) 2025 yang berlangsung di Malaysia, Singapura, dan Thailand. (dok unhas.tv)
Senada dengan itu, Agung menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan. “Kesempatan menjadi delegasi YIAE adalah pengalaman berharga," ujarnya.
"Gelar Best Outstanding Delegate ini saya dedikasikan untuk Unhas dan semua mahasiswa yang terus berusaha mengembangkan diri. Semoga ini menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk berani tampil dan bersaing di level global,” ujarnya.
Ajang YIAE sendiri merupakan program eksplorasi budaya yang berlangsung di tiga negara, dengan misi besar menyongsong 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini mempertemukan pemuda-pemudi terbaik dari Indonesia, Malaysia, dan negara lainnya untuk membangun jejaring, berdiskusi, serta menghasilkan policy brief sebagai rekomendasi kebijakan yang relevan bagi pembangunan berkelanjutan di kawasan regional maupun global.
Prestasi yang diraih Riska dan Agung menambah daftar panjang capaian mahasiswa Unhas di arena internasional. Keberhasilan ini sekaligus memperkuat posisi Unhas sebagai perguruan tinggi yang konsisten mendorong mahasiswa berkiprah di tingkat global.
Pencapaian keduanya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Sulawesi Selatan, khususnya mahasiswa Unhas, untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan berani tampil membawa nama baik daerah di panggung dunia. (*)