Kesehatan
News

Mitos atau Fakta Meminum Air Es Dapat Membuat Flu dan Batuk?

Dokter Umum di Klinik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas), dr Fadhil Kurniawan.

UNHAS.TV - Masyarakat sering kali salah kaprah dengan air es. Mereka menganggap air es berkaitan langsung terhadap penyakit influenza dan batuk.

Namun hal itu diluruskan langsung oleh Dokter Umum di Klinik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas), dr Fadhil Kurniawan.

Ia mengatakan, meminum air es tidak berkaitan langsung dengan batuk, sebab faktor terkena batuk ada dua, yaitu faktor infeksi dan non infeksi.

"Bisa karena ada respon imun, misal karena adanya alergi sehingga produksi lendir terlalu banyak," tuturnya saat diwawancara di Klinik FK Unhas pada Jumat (19/12/2025).

Fadhil membeberkan alasan seseorang tiba-tiba terkena batuk karena minum air es. Menurutnya, es membuat pembuluh darah di tenggorokan sedikit menyempit dan lembap, sehingga tenggorokan menjadi agak sensitif.

"Batuknya cuma bersifat sementara," jelasnya.

Kondisi lembap ini menurut Fadhil sangat disukai oleh bakteri untuk berkembang biak.

Seseorang yang terkena flu dan batuk, biasanya akan mengalami sakit atau perasaan tidak nyaman di tenggorokan.

Fadhil menjelaskan, hal itu terjadi karena rambut halus di tenggorokan merespons kondisi yang tidak biasanya.

Agar terhindar dari flu dan batuk, apalagi di cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, Fadhil memberikan tips agar tidak mudah terkena penyakit musiman tersebut.

Ia menyebut, pola hidup sehat dan vaksinasi bisa membuat seseorang terhindar dari flu dan batuk.

"Dengan menjaga pola tidur kita dan tetap berolahraga, karena mana kala tubuh kita lelah, maka sistem kekebalan tubuh kita akan menurun," jelas Alumni FK Unhas tersebut.

Fadhil juga merekomendasikan untuk mengonsumsi Vitamin C dan D untuk kekebalan tubuh.

Terakhir, ia berpesan kepada masyaralat awan untuk tidak selalu memercayai informasi yang tidak kredibel soal kesehatan.

Fadhil meminta untuk mencari informasi kesehatan lewat sumber informasi yanh terpercaya, seperti buku, jurnal, dan pemengaruh yang terpercaya.

"Kalau memang ada keluhan, bisa langsung datang ke dokter untuk ngecek, atau ke rumah sakit, dan pelayanan kesehatan terdekat," tuturnya.

(Achmad Ghiffary M / Muh Resha Maharam / Unhas TV)