Pendidikan

Peserta Indigo AI Connect Belajar Analisa Data Menggunakan Kecerdasan Buatan

MAKASSAR, UNHAS.TV - Indigo, program inkubasi dan percepatan startup digital milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menyelenggarakan seminar daring (webinar) Indigo AI Connect Series bertema Next Level Analytics – Optimizing AI into Everyday Data Workflows. 

Kegiatan yang membahas mengenai optimasi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam alur kerja analisa data ini menghadirkan narasumber Noer Ni’mat Syamsul Kabir, seorang analis data pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar sekaligus CEO Monev.id)

Acara yang diikuti 226 peserta ini juga diikuti oleh Kepala Departemen Kerjasama dan Pengembangan Institusi Universitas Bosowa Abdillah.yang menyampaikan materi mengenai kesiapan kampus menyediakan bakat-bakat di bidang talenta AI yang sesuai kebutuhan industri. 

Hadir pula Mizan Lazuardi sebagai Program Lead IndigoHub/Space yang bercerita mengenai pentingnya sumbangsih industri terhadap pendidikan melalui kolaborasi. 

Noer Ni’mat Syamsul Kabir tidak hanya membahas mengenai optimalisasi AI dalam proses alur kerja data tetapi juga melakukan demonstrasi penggunaan Catalog Data Exchange API dari APILOGY yang digunakan untuk menarik dataset yang tersedia. Melalui tambahan API lain, analis data bisa memperkirakan obyek berdasarkan gambar dan memprediksi umur dari gambar manusia. Peserta juga ikut praktik membuat proyek dengan berbagai perangkat AI lainnya yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja analis data. 

Senior Manager Indigo Patricia Eugene Gasperz menambahkan, melalui Indigo AI Connect, pihaknya ingin menjembatani bakat digital dengan teknologi yang relevan dan berdampak. "Indigo hadir bukan sekadar sebagai fasilitator, tetapi sebagai penyedia proses pembelajaran, eksperimen, dan inovasi," ujarnya.

Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Negeri Makassar (UNM) Andi Afrah Tenriajeng menyatakan bahwa melalui seminar daring itu, ia mendapatkan banyak perspektif tentang optimalisasi AI. 

"Biasanya AI terasa jauh dan rumit tapi melalui demo dan studi kasus yang ditampilkan, saya jadi lebih percaya diri untuk mulai menerapkannya dalam tugas-tugas analisis data, juga menambah portofolio saya karena langsung praktik menggunakan API dari APILOGY," katanya.

Ia juga memuji pendekatan yang diterapkan pada seminar daring itu melalui penggabungan penyampaian materi, demonstrasi, dan tanya jawab yang memungkinkan peserta lebih mudah memahami penggunaan AI secara praktis dan etis. Ia mengaku banyak mendapatkan isu-isu penting seperti bias algoritma, privasi data, serta strategi adopsi teknologi di lingkungan profesional. 

Selain dari Indigo, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Universitas Bosowa, Digisaurus.id, Himpunan Mahasiswa Statistika FMIPA Universitas Hasanuddin, Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UIN Alauddin Makassar, serta Himpunan Mahasiswa Bisnis Digital FEB Universitas Negeri Makassar.(*)