Kesehatan

Kurkumin pada Kunyit Berkhasiat sebagai Antikanker

MAKASSAR, UNHAS.TV - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Prof Dr dr Citra Kesumasari MKes SpGK memaparkan potensi besar kunyit sebagai pangan fungsional yang memiliki sifat antikanker. 

Prof Citra menyampaikan hal itu pada wawancara seusai Rapat Kerja Wilayah Himpunan Petani Sejahtera Mandiri Indonesia (HPSMI) Sulawesi Selatan di Studio 1 Unhas TV, akhir pekan lalu.

Prof Citra menjelaskan, kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin yang telah terbukti secara ilmiah memiliki efek antiradang dan antikanker. Namun, ia menegaskan bahwa kurkumin bukanlah obat kanker melainkan berfungsi sebagai pangan fungsional yang mendukung pencegahan penyakit secara alami.

"Kurkumin pada kunyit memiliki peran sebagai zat fungsional yang bisa membantu mencegah kanker. Bukan sebagai pengobatan utama, tapi lebih kepada bagaimana kita menjaga tubuh dengan bahan alami yang memiliki manfaat kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Citra juga membagikan hasil penelitiannya sebelumnya yang melibatkan dua zat gizi, yaitu alfalaktalbumin dan oleic acid, yang telah ia teliti dalam konteks pencegahan kanker usus besar dan kanker payudara.

"Penelitian kami sebelumnya melihat efek alfalaktalbumin dan oleic acid sebagai zat yang memiliki sifat antikanker. Saat ini, kami tengah mengembangkan studi lanjutan dengan menambahkan kurkumin dari kunyit sebagai bagian dari kombinasi tersebut. Karena dari literatur, kurkumin juga menunjukkan aktivitas antikanker yang signifikan," jelasnya.

Ia berharap pengembangan riset seperti ini dapat memperkaya pemanfaatan pangan lokal sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit kronis di masyarakat. Selain berfungsi secara biologis, tanaman rempah seperti kunyit juga dinilai potensial dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi produk kesehatan berbasis alam.(*)

Rahma Humairah - Muhmamad Syaiful (Unhas TV)