MAKASSAR, UNHAS.TV - Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (marsma) TNI Arifaini Nur Dwiyanto MHan membuka Latihan Kesiagaan Lanud Sultan Hasanuddin Tahun Anggaran 2025 di di Pangkalan Operasi Lanud Sultan Hasanuddin, Senin (17/02/2025).
Latihan yang berlangsung hingga 20 Februari 2025 ini terdiri atas latihan pengamanan pangkalan, penanggulangan huru-hara, Search And Rescue (SAR), penanganan kebakaran, Crash Team, dan penanganan pasca pemaksaan pendaratan pesawat asing yang melanggar wilayah kedaulatan negara (force down).
Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto MHan menyebut kegiatan ini untuk melatih profesionalisme dan kesiapsiagaan personel Lanud Sultan Hasanuddin menghadapi setiap potensi ancaman dan situasi darurat seiring dinamika tugas yang semakin kompleks.

"Latihan ini tidak hanya menguji prosedur yang sudah ada, tetapi juga mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki serta meningkatkan koordinasi antar unit. Kita ingin memastikan personel Lanud Sultan Hasanuddin memiliki kesiapan optimal menanggapi setiap ancaman dan situasi yang mungkin terjadi," kata Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto.
Pada latihan penanganan pasca force down, sejumlah satuan dilibatkan bekerja sama dengan Lanud Sultan Hasanuddin, antara lain imigirasi, Polri, dan tim kesehatan.
Beberapa langkah yang dilakukan ialah memastikan pesawat steril dari penyakit-penyakit berisiko menular, pemeriksaan dan penanganan terhadap benda-benda berbahaya, hingga pengamanan personil pesawat yang melanggar.
Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto MHan menyebut latihan pasca force down ini dilakukan juga untuk melatih kemampuan personel Lanud menangani masalah itu melalui pendekatan hukum.
"Latihan ini untuk mengasah kemampuan personil melakukan pendekatan hukum, bersinergi dengan lembaga lain seperti imigrasi dan Brimob apabila pelaku membawa alat peledak dan lain-lain," kata Danlanud Sultan Hasanuddin.
Sebagai pengkalan udara operasi dengan berbagai Skadron Udara, Lanud Lanud Sultan Hasanuddin harus siap menghadapi segala situasi, baik dalam operasi pertahanan udara, dukungan penerbangan, maupun penanggulangan keadaan darurat.(*)
Iffa Aisyah Rahman dan Muhammad Syaiful (Unhas TV)