News
Sport

Viktor Gyokeres Jadi Bintang dalam 13 Menit Ajaib, Arsenal Hancurkan Atletico 4-0

MENANG TELAK. Striker Arsenal Viktor Gyokeres merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Atletico Madrid bersama rekan setimnya di Stadion Emirates, Rabu (22/10/2025) dini hari. Gyokeres mencetak dua gol saat Arsenal melumat Atletico Madrid. (screenshot the sun)

UNHAS.TV - Malam itu, Selasa (21/10/2025), Diego Simeone terdiam. Sesuatu yang jarang terjadi, dialami bagi pelatih Atletico Madrid asal Argentina yang terkenal meledak-ledak di pinggir lapangan itu.

Dalam tempo 13 menit yang luar biasa, Arsenal melumat tim asuhan Simeone dengan empat gol tanpa balas di Emirates Stadium, London.

Pertunjukan ini tak hanya memastikan start sempurna Arsenal di Liga Champions, tapi juga mengirimkan pesan peringatan keras kepada para pesaing besar di Eropa. Liverpool, Manchester City, dan klub-klub elite lainnya kini tahu: Arsenal sedang dalam performa terbaik mereka.

Babak pertama sejatinya berjalan ketat. Atletico tampil disiplin, sementara Arsenal mencoba menekan melalui Bukayo Saka yang menjadi satu-satunya pemain menguji kiper Jan Oblak.

Gabriel Martinelli sempat mencetak gol, namun dianulir karena offside. Meski begitu, gelombang tekanan The Gunners mulai terasa.

Ledakan sesungguhnya baru datang selepas turun minum. Pada menit ke-58, Declan Rice mengirim umpan bebas matang dari sisi kanan. Gabriel Magalhaes menyambutnya dengan tandukan keras yang tak mampu dibendung Oblak. Skor 1-0 menjadi pembuka pesta.

Tiga menit berselang, Emirates Stadium kembali bergemuruh. Martinelli, yang baru tampil sebagai starter untuk kedua kalinya sejak akhir September, melepaskan tembakan first-time khas Thierry Henry dari sisi kiri. Bola melengkung indah ke tiang jauh, membuat Simeone menunduk tak percaya.

Lalu datanglah momen yang dinanti Viktor Gyökeres. Striker asal Swedia itu sebelumnya tak mencetak gol selama lebih dari 600 menit dan menjadi bahan lelucon sebagian fans.

Namun tadi malam, semua berubah. Pada menit ke-61, ia menyontek umpan Martinelli dan menjadikannya gol ketiga.


Statistik pertandingan saat Arsenal melumat Atletico Madrid dengan skor 4-0. (dok the sun)


Tiga menit kemudian, Gyökeres mencetak gol keduanya lewat pantulan dari sepakan pojok Declan Rice yang disundul Gabriel. Bola mengenai pinggul Gyökeres dan masuk ke gawang. Arsenal unggul 4-0—dan itu semua terjadi hanya dalam 13 menit.

Suasana stadion berubah liar. Chant “Diego, what’s the score?” menggema dari tribun Emirates, menyindir sang pelatih Atletico yang biasanya tak pernah kehabisan teriakan di pinggir lapangan. Namun kali ini, ia hanya berdiri terpaku dengan tangan di saku, menyaksikan pasukannya hancur.

Lini Pertahanan Kokoh

Pertahanan Arsenal juga tampil kokoh. Lini belakang yang dikomandoi William Saliba dan Gabriel mencatatkan clean sheet kesembilan dari 12 pertandingan musim ini. David Raya sempat melakukan blunder kecil di babak pertama, tetapi Atletico gagal memanfaatkannya.

Jan Oblak, kiper andalan Atletico, bekerja keras sepanjang laga. Namun, penampilan solidnya tak mampu membendung gelombang serangan Arsenal di babak kedua. Atleti bahkan sempat nyaris mencetak gol lewat Alvarez, namun tembakannya membentur tiang gawang.

“Ini bukan sekadar kemenangan,” kata pelatih Arsenal Mikel Arteta seusai pertandingan. “Ini adalah pernyataan tentang siapa kami musim ini.”

Dengan tiga kemenangan beruntun di fase grup, Arsenal kini berada di puncak klasemen dan nyaris pasti melaju ke delapan besar Liga Champions tanpa melalui babak play-off. Lebih dari itu, mereka menunjukkan kedalaman skuad dan daya ledak serangan yang semakin matang.

Gyökeres ditarik keluar jelang akhir laga dan mendapatkan standing ovation dari publik Emirates. Malam ini, ia tak hanya mengakhiri paceklik gol, tapi juga mengukuhkan dirinya sebagai bagian penting dari mesin gol Arteta.

Sementara itu, Simeone—yang biasanya menjadi sosok paling berisik di stadion—tak berkata apa-apa saat peluit panjang berbunyi. Malam yang dimulai dengan keyakinan, berakhir dengan kekalahan telak.

Arsenal, yang musim-musim sebelumnya sering dituding hanya “efektif namun fungsional”, kali ini tampil brilian. Dengan pertahanan kokoh, lini tengah agresif, dan daya ledak luar biasa dari sayap serta lini depan, The Gunners terlihat seperti calon serius juara Eropa.

Empat gol dalam 13 menit bukan hanya statistik, melainkan peringatan bagi siapa pun yang berani meremehkan mereka. London Utara kini punya alasan untuk bermimpi lebih besar. (*)