Ekonomi
Mahasiswa

Menteri UMKM: Unhas Bukan Hanya Cetak Sarjana, tapi Wirausahawan yang Tangguh

MAKASSAR, UNHAS.TV - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurahman, mengapresiasi komitmen Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam mendukung pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Hal itu disampaikan Maman saat memberikan kuliah umum bertajuk “Pengembangan UMKM dan Peran Perguruan Tinggi dalam Penguatan Inovasi Kewirausahaan” di Aula Prof. Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (28/8/2025) sore.

Acara ini dihadiri Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, jajaran pimpinan universitas, para dekan, dosen, serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.

Kuliah umum tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Entrepreneur Hub Sulawesi Selatan 2025, yang digelar Kementerian UMKM bekerja sama dengan Unhas dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam paparannya, Maman menegaskan bahwa kewirausahaan memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi nasional. Selain menciptakan lapangan kerja baru, sektor UMKM juga mampu meningkatkan daya saing bangsa di tengah ketatnya persaingan global.

“Negara yang memiliki banyak wirausaha tangguh akan lebih cepat maju. Kewirausahaan bukan hanya soal bisnis, tetapi juga keberanian menciptakan solusi dari masalah yang ada di masyarakat,” kata Maman.

Menurutnya, strategi yang sistematis diperlukan untuk mencetak generasi wirausaha baru. Perguruan tinggi, lanjutnya, memiliki posisi sentral dalam menumbuhkan ide-ide inovatif berbasis riset.

“Pemerintah hadir sebagai regulator dan fasilitator, perguruan tinggi sebagai pusat inovasi. Semua elemen harus bergerak bersama,” ujarnya.

Maman juga menyoroti langkah-langkah yang telah ditempuh Unhas dalam membangun ekosistem kewirausahaan.

Program inkubasi bisnis, pendampingan mahasiswa wirausaha, hingga riset aplikatif yang melahirkan produk bernilai tambah, menurutnya, menjadi bukti komitmen kampus merah dalam mendukung UMKM.

“Perguruan tinggi bukan sekadar mencetak sarjana, tetapi juga melahirkan wirausaha muda yang kreatif dan berdaya saing. Kampus adalah laboratorium hidup untuk berinovasi,” ungkapnya.

Pengelolaan Keuangan dan Konsistensi

Di hadapan mahasiswa, Maman mengingatkan bahwa kesuksesan dalam berwirausaha tidak datang secara instan. Kegagalan kerap dialami pengusaha muda bukan karena ide yang buruk, melainkan karena lemahnya pengelolaan keuangan dan kurangnya konsistensi.

“Tidak ada kesuksesan yang lahir dari bersantai. Tekad kuat, disiplin, dan konsistensi adalah kunci. Bagi wirausaha muda, kegagalan adalah bagian dari proses belajar,” tuturnya.

Kuliah umum yang berlangsung hampir dua jam itu ditutup dengan dialog interaktif. Mahasiswa dan pelaku usaha yang hadir memanfaatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada Menteri UMKM.

Diskusi berkembang hangat, menyoroti tantangan sekaligus peluang UMKM di era digital, mulai dari akses permodalan, pemasaran berbasis teknologi, hingga penguatan kualitas produk lokal agar mampu menembus pasar ekspor.

Selain sesi kuliah umum, rangkaian Entrepreneur Hub juga menghadirkan talkshow bersama pelaku usaha sukses di bidangnya masing-masing.

Para narasumber berbagi pengalaman bagaimana memulai usaha, menjaga keberlanjutan bisnis, hingga strategi bertahan di tengah fluktuasi pasar.

Tak hanya itu, Unhas juga menampilkan pameran inovasi produk mahasiswa dan dosen. Produk-produk tersebut mencerminkan ragam riset terapan yang diarahkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, mulai dari inovasi pangan lokal hingga teknologi ramah lingkungan.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, khususnya Kementerian UMKM, dalam memperkuat budaya kewirausahaan di lingkungan kampus.

Menurutnya, keberadaan program inkubasi bisnis dan kolaborasi dengan kementerian diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja.

“Mahasiswa Unhas kami dorong untuk tidak berhenti pada tataran teori, tetapi juga berani mewujudkan ide menjadi karya nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Jamaluddin.

Dengan dukungan pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha, diharapkan UMKM Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kehadiran Menteri Maman di Unhas menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen itu.

Acara kemudian ditutup dengan foto bersama Menteri UMKM, pimpinan Unhas, serta perwakilan mahasiswa dan pelaku UMKM yang hadir. (*)