UNHAS.TV - Langkah-langkah kecil para peneliti di Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menuai hasil besar. September 2025 ini, kampus merah --julukan Unhas, resmi menempati posisi ketujuh dalam pemeringkatan SINTA (Science and Technology Index).
SINTA adalah sistem yang dirancang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memotret kualitas publikasi dan sitasi akademik di Indonesia.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc dengan raut wajah bahagia menanggapi kabar baik ini.
“Capaian ini kembali membuktikan bahwa publikasi dan sitasi para dosen dan peneliti Unhas diakui. Kita akan terus berkolaborasi untuk meningkatkan produktivitas akademik,” ujar Prof. JJ --sapaan akrabnya.
Keberhasilan Unhas naik ke papan atas nasional bukan terjadi seketika. Sekretaris Publication Management Center (PMC) Unhas, Prof Ir Andi Dirpan STP MSi PhD menyebut langkah-langkah strategis sudah ditempuh secara konsisten beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, SINTA bukan sekadar angka. Ia merupakan agregasi berbagai metrik yang meliputi publikasi ilmiah, sitasi, kolaborasi penelitian, hingga keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam jejaring akademik.
“Kami menjaga agar data penelitian para dosen tercatat dengan baik, termasuk melakukan pembaruan secara berkala. Transparansi data ini memastikan kontribusi Unhas benar-benar terukur dan diakui,” kata Dirpan.
Ada tiga strategi utama yang ditempuh Unhas. Pertama, mendorong peningkatan kuantitas sekaligus kualitas publikasi dosen dan mahasiswa.
Kedua, memperkuat ekosistem riset dengan membentuk Tematic Research Group (TRG)—wadah kolaborasi lintas disiplin yang mendorong riset lebih fokus dan terintegrasi.
Ketiga, memastikan data SINTA selalu terkini, sehingga reputasi riset tidak sekadar tertulis di atas kertas, melainkan terverifikasi secara nasional.
Dampak Reputasi
Peringkat ketujuh nasional membawa dampak signifikan bagi Unhas. Bagi civitas akademika, posisi ini berarti pengakuan bahwa hasil penelitian mereka dibaca, dirujuk, dan diperhitungkan oleh komunitas ilmiah lebih luas.
Bagi masyarakat, capaian ini menambah kepercayaan bahwa Unhas adalah kampus dengan tradisi akademik yang kuat.
“Peringkat yang tinggi mencerminkan kualitas riset. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, mendorong minat calon mahasiswa untuk memilih Unhas, serta memperkuat daya saing lulusan di tingkat nasional dan internasional,” ujar Prof. Dirpan.
Tak hanya soal gengsi, posisi ini juga berimplikasi praktis. Dengan reputasi yang terus naik, peluang kolaborasi internasional semakin terbuka. Dana hibah riset pun lebih mudah diakses.
Namun Prof. JJ menegaskan, capaian SINTA hanyalah satu bagian dari perjalanan panjang. “Pemeringkatan bukan tujuan akhir. Yang penting adalah bagaimana penelitian dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Baginya, riset bukan sekadar publikasi di jurnal bereputasi atau kutipan di indeks internasional. Ia harus menjawab persoalan di sekitar, yakni dari kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, hingga pembangunan maritim yang jadi kekuatan kawasan timur Indonesia.
“Unhas ada di tengah masyarakat Sulawesi dan Indonesia timur. Hasil riset kita seharusnya kembali ke sana, memberi manfaat langsung,” tambahnya.
Target Lebih Tinggi
Ke depan, Unhas menargetkan perbaikan posisi tidak hanya di SINTA, tetapi juga di Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, serta pemeringkatan global seperti QS Ranking dan Times Higher Education (THE).
Bagi Prof. Dirpan, tantangan terbesar justru menjaga konsistensi. Publikasi dan sitasi memang bisa melonjak dalam satu periode, tapi mempertahankan tren dalam jangka panjang butuh disiplin kolektif. “Kami ingin membangun budaya riset, bukan sekadar mengejar ranking,” ujarnya.
Di balik pencapaian ini, ada ribuan naskah penelitian, ratusan kolaborasi, dan kerja sunyi para peneliti di laboratorium.
Semua terakumulasi menjadi angka, lalu ditampilkan dalam peringkat. Tetapi angka itu, pada akhirnya, adalah refleksi dari ekosistem akademik yang terus bertumbuh.
Unhas kini berada di jalur yang lebih tepat dan jelas, adalah memperkuat tata kelola riset, membuka pintu kolaborasi internasional, dan membumikan hasil penelitian agar terasa manfaatnya di tengah masyarakat.
Di bawah sorotan publikasi dan sitasi, Unhas tidak hanya sedang berkompetisi dalam arena akademik, melainkan juga sedang membangun legitimasi sebagai universitas riset yang berakar di timur Indonesia, namun berdampak global. (*)
Berikut ini 10 Besar Pemeringkatan SINTA Score
1. Universitas Gadjah Mada --> 1.263.444 (SINTA Score 3 Yr), 4.397.668 (SINTA Score Overall)
2. Universitas Airlangga --> 1.238.900 (SINTA Score 3 Yr), 2.816.180 (SINTA Score Overall)
3. Institut Pertanian Bogor --> 1.141.873 (SINTA Score 3 Yr), 3.111.360 (SINTA Score Overall)
4. Universitas Indonesia --> 1.126.954 (SINTA Score 3 Yr), 3.196.334 (SINTA Score Overall)
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember --> 989.705 (SINTA Score 3 Yr), 2.192.916 (SINTA Score Overall)
6. Universitas Brawijaya --> 784.490 (SINTA Score 3 Yr), 1.929.702 (SINTA Score Overall)
7. Universitas Hasanuddin --> 755.741 (SINTA Score 3 Yr), 1.727.081 (SINTA Score Overall)
8. Universitas Andalas --> 745.845 (SINTA Score 3 Yr), 1.679.481 (SINTA Score Overall)
9. Universitas Padjadjaran --> 671.232 (SINTA Score 3 Yr), 1.969.202 (SINTA Score Overall)
10. Universitas Negeri Malang --> 666.187 (SINTA Score 3 Yr), 1.426.121 (SINTA Score Overall)