MAKASSAR, UNHAS.TV - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirim sejumlah bantuan untuk pengungsi Palestina di tengah situasi konflik yang belum mereda di wilayah tersebut.
Penyaluran bantuan tersebut atas kerjasama dengan organisasi sosial Bulan Sabit Merah Mesir, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), dan mitra kemanusiaan setempat di Palestina.
Bantuan yang dikirim dan telah sampai ke sejumlah wilayah pengungsian berupa bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat obatan, perlengkapan pengobatan, dan peralatan kesehatan melengkapi.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla mengatakan, bantuan tetap harus disalurkan karena pengungsi di Palestina dalam keadaan memprihatinkan. Banyak di antara mereka tertidur di reruntuhan bekas serangan tentara Israel, IDF.
"Kebutuhan tenda keluarga menjadi sangat prioritas, disamping kebutuhan pangan, air minum dan pakaian”, jelas Jusuf Kalla melalui siaran pers yang diterima Unhas TV.
Saat ini banyak pengungsi di Gaza yang terpaksa tidur di jalan-jalan dan tempat terbuka, dan sebagian lainnya tidur di bawah puing puing reruntuhan bangunan yang hancur, kondisi ini sangat tidak aman dan mengkawatirkan bagi keselamatan pengungsi.
Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi yang berada di Propinsi Ismailiyah, melalui sambungan telepon menyatakan, bantuan tenda sebanyak 500 unit dengan bobot 40 ton ini di angkut ke perbatasan Mesir dengan Gaza, menggunakan tiga truk kontainer.
Setiap tenda berukuran 4 X 4 meter ini dapat menampung satu keluarga untuk jumlah maksimal empat sampai lima anggota keluarga.
Tenda-Tenda Keluarga bantuan PMI ini telah dilengkapi dengan perkakas, sehingga warga pengungsi dapat mendirikan tendanya secara mandiri maupun dengan fasilitasi Tim Bulan sabit Merah Mesir maupun Bulan Sabit Merah Palestina.
Bulan Juni 2024 ini, PMI juga sedang memproses pengadaan tenda 500 unit lagi, sehingga paling tidak pada akhir bulan Juni ini jumlah tenda yang diperuntukan untuk pengungsi Palestina mencapai 1.000 unit.
Arifin menjelaskan, saat ini akses masuk ke Gaza melalui penyeberangan pintu Rafah masih belum dibuka, namun hasil koordinasi dengan Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir, ada rute lain yang dapat dilewati dengan jumlah sangat terbatas yaitu melalui penyeberangan Karam Abu Salem.
PMI berharap 500 unit tenda bantuan masyarakat Indonesia melalui PMI ini nantinya dapat masuk ke Gaza melalui pintu Abu Salam ini.
PMI menegaskan, saat ini masih ada ribuan truk kontainer bantuan kemanusiaan yang antri menunggu ijin masuk ke Gaza.
"Atas nama Palang Merah Indonesia, kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor dan masyarakat Indonesia atas sumbangan dan bantuannya kepada saudara saudara warga pengungsi Palestina melalui Palang Merah Indonesia,” Kata Arifin.
Direktur Operasi dan Layanan Medis kesehatan Bulan Sabit Merah Mesir, Dr Ahmad Meligi mengkonfirmasi bahwa kebutuhan tenda keluarga sangat mendesak.
Diperlukan sebanyak lebih dari 310.000 tenda keluarga untuk memenuhi hunian darurat bagi lebih dari 1,4 juta jiwa pengungsi.
Dampak dari penyerangan IDF ke kamp kamp pengungsian warga gaza menyebabkan kerusakan tenda tenda dan fasilitas penampungan darurat.(*)