UNHAS.TV - Angin perubahan kembali berembus di Vila Belmiro. Di tengah usaha Santos menghindari jerat degradasi, satu nama kembali mencuri perhatian bursa transfer, Neymar da Silva Santos Júnior.
Pada usia 33 tahun, ketika kebanyakan pesepakbola mulai menapaki fase senja, sang bintang justru memancing kegaduhan baru setelah kabar bahwa kontraknya bersama Santos akan berakhir 31 Desember mendatang.
Artinya, mulai Januari 2026 mendatang, ia resmi berstatus bebas transfer—dan klub-klub Eropa, terutama Inggris, sedang memasang radar.
Kabar itu pertama kali dihembuskan jurnalis pasar transfer Eropa, Fabrizio Romano, yang menyebut beberapa klub telah membuka komunikasi awal untuk memantau kondisi Neymar.
“Dia bisa tersedia sebagai free agent sejak awal Januari. Situasi yang menarik untuk diikuti,” kata Romano kepada Transfer News.
“Sekarang Neymar ingin fokus 100 persen membantu Santos lolos dari degradasi. Belum ada negosiasi lanjutan, tapi telepon-telepon awal sudah masuk untuk memahami kondisinya.”
Santos kini memang tengah berjibaku di papan bawah Serie A Brasil. Kemenangan tipis 1-0 atas Palmeiras akhir pekan lalu—yang juga menjadi kemenangan pertama setelah lima pertandingan tanpa hasil—membuat mereka merangkak satu poin di atas zona degradasi.
Neymar bermain penuh 90 menit, menandai kembali kepercayaan diri setelah serangkaian cedera beruntun yang merintangi performanya setahun terakhir.
Romano menambahkan bahwa meski kondisi fisik Neymar belum sepenuhnya ideal, minat pasar tetap besar.
“Ketika pemain level dia tersedia di pasar, itu selalu menjadi peluang. Neymar sedang mencoba kembali ke kondisi terbaiknya, dan Januari bisa menjadi momen menentukan,” ujarnya.
Di tengah situasi ini, sorotan pun bergeser ke Inggris—liga yang selama kariernya hanya menghampirinya dalam rumor, tapi tak pernah benar-benar terwujud.
The Sun melaporkan ada lima klub Premier League yang berpotensi menjadi pelabuhan baru sang mantan pilar Barcelona dan Paris Saint-Germain itu.
1. Chelsea: Drama Dua Dekade yang Bisa Terulang
Nama Chelsea selalu muncul dalam setiap saga transfer Neymar. Pada 2010, klub London itu disebut sebagai peminat paling serius sebelum Barcelona mendaratkan anak ajaib dari Brasil tersebut.
Rumor itu kembali mencuat pada 2022 ketika Todd Boehly memegang kendali operasional olahraga The Blues. Namun, seperti sebelumnya, tak ada yang benar-benar terjadi.
Kini, kesempatan itu muncul lagi. Meski strategi transfer Chelsea belakangan condong pada pemain-pemain muda, nama Neymar tetap menghantui gang koridor Stamford Bridge.
Apalagi, badai cedera yang menimpa Cole Palmer membuat Chelsea membutuhkan sosok kreator yang bisa langsung memberi dampak.
Chelsea juga memiliki jejak panjang dalam mendatangkan pemain Brasil, dari Andrey Santos, Joao Pedro, hingga perekrutan muda semacam Estevao Willian.
Walau kemungkinannya kecil, benang merah Chelsea–Neymar yang berjalan hampir dua puluh tahun tampaknya belum benar-benar putus.
2. Manchester United: Godaan Membuat Gebrakan
Jika ada klub Inggris yang senang membuat kejutan besar, Manchester United adalah kandidat utamanya. Klub yang kini di bawah kontrol olahraga Ineos itu disebut masih mencari “statement signing” untuk menegaskan babak baru mereka.
Selama satu dekade terakhir, United berkali-kali dikaitkan dengan Neymar, sama seperti mereka pernah mengejutkan dunia saat memulangkan Cristiano Ronaldo pada 2021.
Keberadaan pemain Brasil seperti Casemiro dan Matheus Cunha membuka jalan adaptasi Neymar bila benar-benar mendarat di Old Trafford.
Namun, United juga dikenal sebagai klub dengan tekanan internal besar. Neymar akan menanggung ekspektasi sebagai superstar, belum lagi beban finansial dari gaji selangit.
Meski begitu, dari sisi komersial, Neymar jelas merupakan magnet global yang mampu mendongkrak nilai branding klub.
3. Manchester City: Pep Guardiola dan Eksperimen Teknikal
Apakah Pep Guardiola tertarik menghidupkan kembali riwayat Barcelona lama melalui Neymar? Pertanyaan itu menjadi pembahasan hangat di kalangan analis Eropa.
Neymar memang mencapai periode terbaiknya ketika Guardiola sudah pergi dari Camp Nou, namun garis estetika permainan sang pemain terasa sejalan dengan filosofi tiki-taka yang masih dipegang Guardiola.
Kendala utama Neymar bila merapat ke Etihad Stadium adalah gaya bermain Premier League yang sangat fisikal. Cedera yang berulang dan kebugarannya yang naik-turun bisa menjadi batu sandungan.
Namun Guardiola dikenal mampu mengubah peran pemain untuk memaksimalkan potensi, seperti yang ia lakukan pada Bernardo Silva, Jack Grealish, dan Ilkay Gundogan.
City juga tidak menutup pintu bagi transfer “liar”—mereka bahkan hampir mendatangkan Ronaldo sebelum sang pemain memilih kembali ke United.
Jika Guardiola melihat celah taktis untuk menempatkan Neymar sebagai kreator alternatif, peluang itu mungkin saja terbuka.
4. Liverpool: Solusi Sesaat bagi Arne Slot
Liverpool sedang berada dalam transisi gaya permainan di bawah pelatih baru, Arne Slot. Kombinasi para pemain depan yang sebenarnya bertabur bakat belum menemukan irama optimal. Di sinilah ide mendatangkan Neymar sebagai solusi instan mulai diperbincangkan.
Koneksi Brasil di ruang ganti—Alisson Becker, serta warisan Roberto Firmino—disebut dapat mempercepat adaptasi Neymar. Namun Liverpool selama ini sangat berhitung dalam rekrutmen, terutama terkait pemain berusia di atas 30 tahun.
Akan tetapi, fakta bahwa klub ini baru saja menggelontorkan dana lebih dari £245 juta untuk memboyong Alexander Isak dan Florian Wirtz.
Bujet itu menunjukkan bahwa logika finansial konvensional terkadang bisa berubah. Bila Slot butuh suntikan kreativitas jangka pendek, Neymar menjadi opsi yang realistis.
5. Newcastle United: Daya Tarik Besar di Era Saudi
Newcastle United adalah klub lain yang memiliki jalur kuat dengan pemain asal Brasil, seperti Bruno Guimaraes dan Joelinton. Di St James’ Park, Neymar akan mendapatkan lingkungan yang ramah secara budaya—kecuali soal cuaca dingin Inggris utara.
Kendala terbesar Newcastle bukan minat, melainkan regulasi financial sustainability. Klub sepenuhnya dimiliki PIF (Public Investment Fund) Arab Saudi, namun mereka tak leluasa menggelontorkan dana pada pemain besar.
Walau begitu, godaan mendatangkan ikon global pertama—setelah rumor Kylian Mbappé tak menunjukkan tanda-tanda realisasi—bisa membuat Newcastle mengambil langkah berani.
Taktik Eddie Howe yang menuntut pressing tinggi juga berpotensi berbenturan dengan karakter permainan Neymar yang tak terlalu agresif dalam bertahan. Meski demikian, dalam pasar transfer yang penuh kejutan, Newcastle tetap masuk daftar pesaing potensial.
Akhir Tahun yang Menentukan
Bagi Santos, Neymar adalah pilar harapan sekaligus beban harapan. Klub itu membutuhkan kreator yang bisa membalikkan keadaan dalam beberapa pertandingan sisa. Neymar tampaknya ingin menuntaskan tugas itu sebelum memutuskan masa depannya.
Jika Santos bertahan, Neymar keluar sebagai penyelamat. Jika tidak, sang bintang mungkin memilih kembali ke panggung utama untuk menutup kariernya.
Yang pasti, Januari 2026 diperkirakan menjadi salah satu jendela transfer paling dramatis dalam satu dekade terakhir.
Neymar dengan segala kontroversi, talenta, serta daya jualnya—kembali menjadi pusat orbit. Romano merangkum situasi ini dengan sederhana: “Keep an eye on Neymar.” Dunia sepak bola sedang melakukannya. (*)
Bintang Santos Neymar diincar 5 klub Liga Inggris pada bursa transfer Januari 2026 mendatang. (screenshot the sun)








