News

Lebaran di Balik Jeruji, Haru dan Hangatnya Kunjungan Idulfitri di Lapas Takalar




Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar Mansur SSos MSi

Lapas Kelas IIB Takalar mewajibkan semua pengunjung tanpa terkecuali untuk mengikuti standar keamanan yang telah ditetapkan.

Barang bawaan diperiksa dengan ketat, setiap pengunjung harus membawa kartu identitas resmi, dan warga binaan menggunakan rompi khusus. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga keselamatan dan ketertiban di lingkungan Lapas.

Menurut data Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan, lebih dari 20 lapas dan rutan di provinsi ini menggelar kunjungan khusus Idulfitri tahun ini, dengan menerapkan prosedur serupa.

Di Lapas Takalar sendiri, tercatat lebih dari 500 orang melakukan kunjungan keluarga selama tiga hari kunjungan khusus berlangsung.

Kunjungan keluarga di momen Idulfitri ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian warga binaan.

Menurut penelitian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, interaksi positif dengan keluarga mampu menurunkan risiko pelanggaran di dalam Lapas hingga 30% dan meningkatkan motivasi warga binaan untuk berperilaku lebih baik.

"Kunjungan khusus ini tidak hanya bermakna bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat bagi warga binaan tentang pentingnya hubungan keluarga dalam proses pembinaan," kata Kalapas Takalar, Mansur.

Dalam keterbatasan ruang dan waktu, mereka tetap bisa merasakan kasih sayang yang nyata, harapan untuk memperbaiki diri, dan impian untuk memulai hidup baru setelah bebas kelak.

Mansur berharap momen ini menjadi pelecut semangat baru bagi semua warga binaan.

"Kami ingin membangun suasana pembinaan yang humanis. Hubungan dengan keluarga adalah salah satu kunci keberhasilan program pemasyarakatan," tutupnya.

Saat senja mulai merunduk, satu per satu keluarga melambaikan tangan tanda perpisahan.

Ada harapan baru yang tersemat di setiap pelukan terakhir, bahwa jarak dan waktu mungkin memisahkan, tetapi cinta keluarga tetap abadi — bahkan di balik jeruji. (*)

(Aminah Rahma Ahmad – Unhas.TV)