Pendidikan

Lukmanul Hakim Arma Dilantik Jadi Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menyelenggarakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat tugas tambahan dan pejabat struktural serta penyerahan Surat Keputusan (SK) jabatan profesor, dan penerimaan kembali dosen Lulusan Program Doktor S3. Kegiatan berlangsung di lantai dasar Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Jumat (18/7/2025).

Pada kegiatan itu, Rektor Unhas Prof DR Ir Jamaluddin Jompa MSc turut melantik Dr Eng Lukmanul Hakim Arma ST MT sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), yang merupakan pusat studi baru di Unhas.

Dr Lukmanul Hakim merupakan dosen Fakultas Teknik Unhas. Ia menjelaskan pentingnya kehadiran pusat penelitian ini sebagai wujud komitmen dan peran Unhas mendukung pengelolaan pertambangan yang menerapkan prinsip berkelanjutan. 

"Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Nikel adalah salah satu komoditas paling seksi saat ini dan mayoritas berada di Indonesia Timur. Unhas memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan seluruh sumber daya termasuk SDM unggul dan riset pengelolaan nikel yang berkelanjutan," kata Lukmanul.

Kehadiran pusat penelitian metalurgi di Unhas akan mengembangkan metode dan proses pengolahan nikel, tidak hanya fokus pada hasil akhir, melainkan juga aspek keberlanjutan dan efisiensi. 

Sebagai upaya membangun ekosistem riset yang kolaboratif, Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi Unhas akan menjalin kemitraan erat dengan berbagai pihak industri pertambangan.

"Nikel adalah sumber daya yang tidak terbarukan. Karena itu, kita harus mengelolanya dengan bijak dan berbasis riset yang kuat. Salah satu hal yang akan kami lakukan sebagai langkah konkret adalah penyelenggaraan workshop mini yang mempertemukan akademisi dan praktisi industri pertambangan untuk berdiskusi serta melakukan penelitian bersama," tambah Lukmanul.

Pendekatan berkelanjutan menjadi prinsip utama dalam setiap kegiatan riset di pusat ini. Pusat ini juga akan mendorong pengembangan teknologi metalurgi yang mampu mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan nilai tambah sumber daya pertambangan khususnya nikel. 

Pusat ini juga diharapkan menjadi wadah pengembangan kompetensi mahasiswa dan dosen dalam bidang metalurgi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pengembangan kebijakan nasional dalam pengelolaan sumber daya.

"Kami ingin menjadikan Unhas sebagai pionir dalam pengembangan industri pertambangan yang beretika dan berkelanjutan," tutup Lukmanul.

Pembentukan pusat ini menjadi langkah strategis Unhas dalam menjawab tantangan nasional, khususnya pada bidang pengelolaan nikel. Dengan potensi nikel yang melimpah di wilayah Indonesia Timur, pusat ini diharapkan menjadi katalisator untuk riset dan inovasi pengolahan pertambangan berbasis keberlanjutan.(*)