Prof Ruslin mengatakan, Unhas tidak lagi menggunakan model KKN seperti sebelum-sebelumnya. KKN saat ini melihat apa yang dibutuhkan masyarakat, seperti apa kendalanya dan masalah apa yang dialami. Kemudian, memberi solusi sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut.
“Supaya tidak sekedar mengecat, tapi lebih kepada bagaimana kita menyelesaikan masalah yang ada karena kita mahasiswa dari dunia akademik yang menjembatani bagaimana menyelesaikan masalah,” jelas Prof Ruslin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU dan PKS, lalu digelar Talkshow dan diskusi dengan tema refleksi mitra.
Talkshow dan diskusi dengan tema refleksi mitra atas pelaksanaan KKN Unhas Gelombang 122 di JK Arenatorium, Rabu (9/10/2024). (dok Humas Unhas)
Narasumber pada kegiatan ini adalah para pemangku kebijakan yang melibatkan perwakilan akademisi, pemerintah serta mitra yang dilibatkan dalam pelaksanaan KKN.
Selain Prof Ruslin, hadir Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sinjai Andi Irwansyahrani Yusuf SSTP MSi, Direktur External Relation PT Vale Indonesia Endra Kusuma ST MM MT, serta perwakilan dari KPU Provinsi Sulsel Ahmad Yani SH MH.
Andi Irwansyahrani dalam pemaparannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi dalam pelaksanaan KKN.
“Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan inovasi yang dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
“Kami melihat bahwa mahasiswa telah berhasil menciptakan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya di desa masing-masing,” ujar Asisten I Kabupaten Sinjai ini.
Irwansyahrani berharap kemitraan antara Pemda dengan Unhas dalam KKN ini terus berlanjut. "Pola kemitraan ini, kita bisa memastikan bahwa inisiatif yang sudah dimulai akan terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tutupnya. (*)