Mahasiswa

Membaca Tak Lagi Membosankan: Terobosan Mahasiswa Unhas di Takalar

k

TAKALAR, UNHAS.TV— Stereotip bahwa membaca adalah kegiatan kaku dan membosankan agaknya mulai memudar, setidaknya di UPT SD Inpres 194 Taipanaorang, Takalar. Berkat inisiatif inovatif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Literasi Maccini Sombala Universitas Hasanuddin (Unhas), anak-anak di sana kini menemukan dunia membaca yang interaktif dan penuh keceriaan.

Kunjungan literasi yang berlangsung selama sepekan penuh ini, mulai Senin, 21 Juli 2025, sukses menyulap suasana belajar menjadi lebih hidup. Tim KKNT Unhas, yang bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, datang dengan misi mulia: menumbuhkan minat baca sejak dini melalui metode yang menyenangkan dan mudah dicerna.

Menjelajahi Dunia Literasi dengan Cara Baru

Rahmawati, Person in Charge (PIC) kegiatan ini, mengungkapkan harapannya. "Kami ingin menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan agar anak-anak bisa melihat bahwa membaca itu bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan beban," ujarnya. "Kita hanya perlu menemukan satu buku yang bisa membawa kita ke buku-buku selanjutnya."

Antusiasme siswa dan guru terlihat jelas. Konsep-konsep kreatif seperti membaca sambil bermain, menumbuhkan keberanian dengan bercerita, hingga membaca ekspresif, membuat anak-anak lebih bersemangat dan aktif terlibat. Mereka tidak hanya pasif mendengarkan, melainkan diajak merasakan langsung pengalaman membaca yang seru.

Rangkaian Kegiatan yang Menginspirasi:

  • Selasa, 22 Juli 2025: Mahasiswa KKNT mengajar siswa kelas 4 dengan metode membaca ekspresif. Teknik ini dirancang untuk melatih kemampuan berbicara, membangun kepercayaan diri, dan meningkatkan pemahaman terhadap cerita. Sebuah pondasi penting bagi komunikasi yang efektif di masa depan.
  • Kamis, 24 Juli 2025: Giliran siswa kelas 5 diajak berkreasi. Mereka belajar bersama untuk membuat cerita pendek sederhana. Kegiatan ini bertujuan melatih kemampuan menulis kreatif dengan bahasa yang mudah dipahami, membantu peserta mengekspresikan gagasan dan perasaan mereka. Kemampuan ini sangat relevan di era digital saat ini, di mana konten tulisan menjadi kunci.
  • Jumat, 25 Juli 2025: Fokus bergeser pada peningkatan kebiasaan membaca dan berpikir kritis. Mahasiswa melatih siswa untuk menganalisis unsur intrinsik bacaan (tema, tokoh, alur, amanat, dll.). Ini adalah langkah krusial dalam mengembangkan pemahaman mendalam dan kemampuan analisis teks, skill yang tak hanya berguna dalam akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
  • Sabtu, 26 Juli 2025: Kunjungan literasi ini diakhiri dengan semarak Pameran Buku dan Lomba Membaca Puisi Favorit. Acara ini bukan hanya hiburan, tetapi juga upaya strategis untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra, khususnya puisi, sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya literasi kita.


Membaca Itu Seru!
Mahasiswa KKNT Literasi Maccini Sombala Universitas Hasanuddin bersama siswa-siswi UPT SD Inpres 194 Taipanaorang berfoto usai kunjungan literasi. Dengan metode membaca yang menyenangkan dan interaktif, kegiatan ini berhasil menumbuhkan semangat dan kecintaan anak-anak terhadap dunia literasi.

Jika Anda menginginkan versi caption yang lebih pendek atau lebih formal, silakan beri arahan. Kredit: Mahasiswa KKN di Takalar.
Membaca Itu Seru! Mahasiswa KKNT Literasi Maccini Sombala Universitas Hasanuddin bersama siswa-siswi UPT SD Inpres 194 Taipanaorang berfoto usai kunjungan literasi. Dengan metode membaca yang menyenangkan dan interaktif, kegiatan ini berhasil menumbuhkan semangat dan kecintaan anak-anak terhadap dunia literasi. Jika Anda menginginkan versi caption yang lebih pendek atau lebih formal, silakan beri arahan. Kredit: Mahasiswa KKN di Takalar.


Dampak Positif bagi Civitas Akademika Unhas dan Masyarakat Luas

Kegiatan KKNT Literasi Maccini Sombala ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Hasanuddin dalam pengabdian kepada masyarakat. Bagi civitas akademika Unhas, program ini menjadi wadah praktik langsung ilmu pengetahuan dan pengaplikasian teori di lapangan, memperkaya pengalaman mahasiswa, dan memperkuat peran Unhas sebagai agen perubahan.

Bagi masyarakat umum, khususnya di Takalar, inisiatif ini menunjukkan bahwa edukasi literasi dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi penerus yang tidak hanya gemar membaca, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif—bekal penting untuk menghadapi tantangan masa depan.(*)