Prof. dr. Marc Bruijnzeels dari Leiden University Medical Center (LUMC) menyampaikan materi dalam Guest Lecture "Population Health Management" di FKM Unhas pada 6 Oktober 2025. Diskusi ini membahas pendekatan inovatif untuk menghadapi tantangan sistem kesehatan global.

Wawasan Global untuk Masa Depan Kesehatan Nasional

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana Unhas terus memperkuat perannya dalam jejaring akademik internasional. Bagi mahasiswa FKM, pertemuan dengan akademisi sekelas Prof. Marc bukan sekadar kesempatan belajar, tetapi pengalaman yang membuka cakrawala baru tentang masa depan sistem kesehatan Indonesia.

Diskusi tentang Population Health Management menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor—antara akademisi, tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat—untuk membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Kesehatan Indonesia yang tengah mendorong transformasi sistem layanan primer dan penguatan promotif-preventif melalui Primary Health Care Reform.

FKM Unhas dan Jejaring Global yang Terus Menguat

Dalam beberapa tahun terakhir, FKM Unhas konsisten menjadi motor penggerak kegiatan ilmiah internasional. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga luar negeri seperti Leiden University Medical Center menandai komitmen Unhas dalam membangun reputasi akademik di tingkat dunia.

Kegiatan seperti ini juga memperkuat posisi Unhas dalam upaya menjadi World Class University (WCU), dengan meneguhkan nilai keilmuan yang berpihak pada kemanusiaan dan relevan terhadap isu global.

Dengan semangat “From Local Wisdom to Global Impact,” kuliah tamu ini menjadi pengingat bahwa pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi terus hidup dalam dialog antarbangsa, kolaborasi lintas disiplin, dan keberanian untuk menciptakan perubahan.

Kuliah tamu FKM Unhas bersama Prof. Marc Bruijnzeels meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Bagi sebagian mahasiswa, ini mungkin kali pertama mereka berinteraksi langsung dengan akademisi dunia; bagi dosen, ini menjadi ruang refleksi tentang relevansi riset dan praktik di lapangan.

Lebih dari sekadar kegiatan akademik, pertemuan ini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan empati kemanusiaan—dua hal yang menjadi fondasi utama dari visi Universitas Hasanuddin dalam membangun masyarakat yang sehat, berdaya, dan berkeadilan.(*)