MAKASSAR, UNHAS.TV - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan mengeluarkan pernyataan keras kepada Israel untuk tidak menguasai Tepi Barat wilayah Palestina.

"Saya tidak akan mengizinkan Israel menganeksasi Tepi Barat. Tidak, saya tidak akan mengizinkannya. Itu tidak akan terjadi. Sudah cukup, sekarang waktunya berhenti," kata Trump di Gedung Putih.

Pernyataan yang disampaikan secara santai dari Ruang Oval ini telah mengguncang Yerusalem dan wilayah Timur Tengah yang lebih luas, berpotensi melemahkan koalisi rapuh Netanyahu dan mengubah prospek negara Palestina.

Pernyataan presiden ini datang hanya beberapa hari setelah jaminan pribadi kepada para pemimpin Arab dan Muslim di Sidang Umum PBB, di mana ia berjanji untuk mencegah langkah apa pun yang dapat menggagalkan Perjanjian Abraham yang merupakan prestasi diplomatik khasnya dari masa jabatan pertamanya.

Pekan ini, sejumlah negara Barat—termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Australia, dan Portugal—secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, memicu kemarahan dari sayap kanan ekstrem Israel. 

Menteri ultranasionalis seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich telah meningkatkan seruan untuk aneksasi segera, dan ia melihat hal itu sebagai pembalasan dan langkah menuju penghapusan klaim teritorial Palestina.