MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin resmi (Unhas) meluncurkan mobil listrik pertama hasil karya dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik yang diberi nama Engi-Move Unhas atau Unhas Electric Shuttle (UH 1 EV).
Kegiatan soft launching dan test drive berlangsung di pelataran JK Arenatorium Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Minggu (2/11/2025). Peluncuran ini menandai komitmen Unhas dalam mendukung transisi energi nasional dan mempercepat langkah menuju kampus beremisi nol.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc bersama para wakil rektor, dekan fakultas, serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan.
Mobil Engi-Move merupakan hasil inovasi kolaboratif antara dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Unhas yang dirakit di Workshop Teknik Unhas Gowa. Mobil ini dirancang sebagai kendaraan shuttle ramah lingkungan untuk operasional kampus, menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil.
Prof. Jamaluddin Jompa menegaskan bahwa peluncuran mobil listrik ini merupakan langkah konkret Unhas untuk mewujudkan visi carbon neutral campus yang telah dicanangkan sejak 2022.
“Unhas sudah mendeklarasikan kampus netral karbon. Artinya, jumlah emisi harus ditekan sekecil mungkin, sementara daya serap karbon kampus terus diperbesar. Ini memang tidak mudah, tapi kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan tertinggal,” ujarnya.
Menurut Prof. Jamaluddin, kendaraan listrik menjadi elemen kunci dalam upaya pengurangan emisi karbon di lingkungan kampus. Ia menyebut pengembangan mobil Engi-Move bukan sekadar mengikuti tren, tetapi menunjukkan kapasitas inovasi dan kemandirian sivitas akademika Unhas.
“Satu hal yang paling krusial adalah kendaraan listrik. Kita tentu bisa membeli mobil atau motor listrik, tetapi sebagai universitas dengan gudang inovasi dan sumber daya unggul, kita harus membuat sendiri.
"Engi-Move ini adalah simbol lahirnya kendaraan listrik pertama karya Unhas, dan ke depan kami menargetkan bisa memproduksi lebih banyak lagi,” jelasnya.
Rektor menambahkan, pihaknya menaruh harapan besar agar pengembangan Engi-Move tidak berhenti pada satu prototipe saja. Ia menargetkan pada 2030 seluruh kendaraan berbahan bakar fosil tidak lagi beroperasi di lingkungan Unhas.
“Saya membayangkan di tahun 2030, tidak boleh lagi ada kendaraan berbahan bakar fosil melintas di kampus Unhas. Semuanya harus beralih ke listrik, baik mobil maupun motor, demi lingkungan yang lebih sehat dan tenang,” tegasnya.
Dalam kegiatan soft launching tersebut, Prof. Jamaluddin turut melakukan test drive bersama tim pengembang di area kampus. Engi-Move didesain sederhana namun efisien, dengan sistem pengisian daya yang dapat menggunakan sumber energi terbarukan.
Rektor berharap kendaraan ini dapat menjadi transportasi resmi kampus dan menginspirasi kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah daerah, dalam memperluas penggunaan kendaraan listrik.
“Engi-Move bukan hanya proyek percobaan, tetapi bagian dari strategi pengembangan kendaraan ramah lingkungan buatan sendiri. Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi seperti ini bisa lahir dan tumbuh dari kampus di Indonesia timur,” tutupnya.
Dengan peluncuran Engi-Move, Universitas Hasanuddin menegaskan posisinya sebagai salah satu pelopor perguruan tinggi yang aktif mendorong inovasi hijau, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
(Venny Septiani Semuel / Rahmatia Ardi / Unhas TV)
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa didampingi Dekan Fakultas Teknik Prof Isran Ramli saat memberikan keterangan pers tentang mobil listrik ENGI-MOVE di pelataran GOR JK Arenatorium, Minggu (2/11/2025). (dok unhas.tv)








