Pendidikan
Sosial

Mengenang Halimah Daeng Sikati: Perempuan Pejuang Pendidikan Gigi yang Mengukir Sejarah Unhas



Pendiri dan Dekan Pertama Fakultas Kedokteran Gigi Unhas. Pengabdianmu tak sekadar mengenalkan kedokteran gigi, tapi menanamkan peradaban ilmu di kampung halaman. Aula Halimah Daeng Sikati adalah saksi abadi perjuanganmu. Kredit:   Prof. Dr. Ir. Rajuddin Syamsuddin, M.Sc.
Pendiri dan Dekan Pertama Fakultas Kedokteran Gigi Unhas. Pengabdianmu tak sekadar mengenalkan kedokteran gigi, tapi menanamkan peradaban ilmu di kampung halaman. Aula Halimah Daeng Sikati adalah saksi abadi perjuanganmu. Kredit: Prof. Dr. Ir. Rajuddin Syamsuddin, M.Sc.


Mendidik Hingga Tiga Generasi Akademisi

Halimah bukan hanya membangun lembaga, tapi juga membentuk manusia. Beliau selalu  memotivasi dan mengupayakan generasi dibawahnya melanjutkan studi mereka hingga ke perguruan tinggi mancanegara.  Dari tangan dinginnya lahir banyak tokoh penting, mulai dari profesor, pejabat universitas, hingga dokter spesialis yang tersebar di berbagai wilayah. Nama-nama seperti Prof. Drg. Darma Darma Utama, Prof. Drg. Mansyur Nasir, Prof. Drg. Una, Prof. Drg. Arsunan Arsin, Prof. Drg Harina, Prof. Drg Hatta Hasan Sulle, Drg. Amin Kansi, Ph.D, Prof. Drg. Marhama, Prof. Drg Bahruddin Thalib, Prof. Drg. Muhammad Ruslin,  hingga cucu dan ponakannya seperti Dr. Amsar Akil Sp.THT, Dr. Farda Akil Sp.PD Gastroenteroogi (FKUnhas), Prof. Dr. Gita Susanti (Fisip Unhas), dan Dr. Muhammad Ranushar Sp.PD Subspesialis Gastroenterologi (yang saat ini mengabdi di RSUD Barru, RS Pertamina, dan RS Vertikal Kemenkes  Makassar) menjadi saksi warisan intelektual Halimah.

Warisan Perjuangan yang Tak Pernah Padam

Halimah Daeng Sikati wafat pada masa pandemi COVID-19 dan dimakamkan di pekuburan keluarga di Katangka, dekat Masjid Tua Katangka, bersama adik iparnya Prof. Dr. HAM Akil. Hingga akhir hayat, Halimah tetap mengabdi kepada dunia pendidikan dan kesehatan di Unhas di era kepemimpinan rektor Arnold Mononutu, Prof.Dr. Natsir Said, Prof. Dr. Hafid, Prof. Dr. Ahmad Amiruddin, Prof. Dr. Hasan Walinono, Prof. Dr. Fachruddin, Prof. Dr. Basri Hasanuddin, hingga Prof. Dr. Rady A. Gani.

Bagi civitas akademika Unhas, nama Halimah Daeng Sikati bukan sekadar kenangan, tetapi sebuah teladan kegigihan dan ketulusan membangun bangsa. Seperti yang ia ucapkan dalam biografi yang ditulis oleh M. Dahlan Abubakar (2014):

“Saya habiskan hidup saya untuk membangun kesehatan gigi dan pendidikan di Sulsel.”

Kini, setiap mahasiswa yang menjejakkan kaki di FKG Unhas atau mengenyam pendidikan di RSGM Jalan Kandea, mengenang perjalanan luar biasa seorang perempuan yang memilih kembali ke tanah lahir, berjuang tanpa pamrih demi pendidikan, dan mengabdikan hidupnya untuk masa depan kesehatan gigi di Indonesia Timur.(*)