BANGKOK, UNHAS.TV- Pada lanskap kerja sama akademik global, kemitraan antara institusi pendidikan tinggi menjadi jembatan penting untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan menjawab tantangan zaman. Sebuah inisiatif menarik baru-baru ini mencuat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tengah menjajaki kolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Mahidol University, Thailand. Langkah strategis ini, yang berpotensi berujung pada penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA), membuka babak baru dalam pengembangan pendidikan pascasarjana di bidang kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Pertemuan yang menjadi tonggak awal penjajakan ini berlangsung pada 8 Juli 2025 di Bangkok, Thailand. Momen ini tak terlepas dari gelaran "Workshop on Environmental Health Technology, Management, and Sustainability" yang diadakan pada 7–8 Juli 2025 di FKM Mahidol University, sebuah forum yang secara alami menyatukan para pakar di bidang terkait.
Dari kubu FKM Unhas, hadir dua figur kunci yang mewakili semangat kolaborasi ini: Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan, dan Prof. Anwar Mallongi, SKM., MSc., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi. Kehadiran mereka menegaskan keseriusan Unhas dalam memperluas jejaring akademik internasional. Sementara itu, Mahidol University diwakili langsung oleh Dr. Sarawut Thepanondh, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang menunjukkan komitmen serupa dari pihak tuan rumah.

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Mahidol University, Thailand, Dr. Sarawut Thepanondh memberikan sambutan dihadapan delegasi FKM Unhas. Kredit: FKM Unhas.
Sinergi Kurikulum hingga Riset Global
Diskusi intensif selama pertemuan berpusat pada beberapa area kolaborasi yang menjanjikan. Salah satunya adalah pengembangan kurikulum bersama, sebuah langkah progresif yang dapat menyelaraskan standar pendidikan kedua institusi dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi global. Bayangkan, mahasiswa program doktoral dan magister dari kedua belah pihak dapat merasakan nuansa akademik yang diperkaya oleh perspektif dari dua negara yang berbeda, Indonesia dan Thailand.
Selain itu, kolaborasi penelitian juga menjadi sorotan utama. Dengan bertukar keahlian dan sumber daya, riset-riset di bidang kesehatan masyarakat dan lingkungan diharapkan dapat mencapai kedalaman dan dampak yang lebih luas. Isu-isu kompleks seperti dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, penanganan limbah, hingga keberlanjutan lingkungan memerlukan pendekatan multidisiplin dan kolaborasi lintas batas.
Tak ketinggalan, penyelenggaraan kegiatan akademik bersama seperti kuliah tamu dan seminar internasional akan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan dosen. Ini adalah kesempatan emas untuk membuka wawasan terhadap praktik dan inovasi terbaru dari masing-masing negara, sekaligus memperkuat jejaring profesional.