MAKASSAR, UNHAS.TV - Helen Hadsell, sering disebut sebagai "Ratu Undian" adalah seorang perempuan Amerika Serikat yang mengubah hidupnya melalui kekuatan pemikiran yang disengaja dan manifestasi.
Lahir pada 1 Juni 1924, dan meninggal pada 30 Oktober 2010, Hadsell menjadi terkenal karena memenangkan lebih dari 5.000 undian, mendapatkan hadiah mulai dari peralatan rumah tangga dan mobil hingga perjalanan liburan dengan semua biaya ditanggung dan bahkan sebuah rumah.
Keberhasilan luar biasanya bukan karena keberuntungan atau kebetulan, melainkan berasal dari filosofi yang ia kembangkan secara sengaja, yang dikenal sebagai metode SPEC.
Proses empat langkah Select, Project, Expect, Collect menjadi dasar pendekatannya untuk mencapai keinginan, mengambil dari prinsip-prinsip psikologi positif, visualisasi, dan keyakinan diri.
Meskipun cerita Hadsell mungkin terdengar seperti kisah keberuntungan, penelitian ilmiah mendukung banyak elemen dari metodenya, menunjukkan bagaimana praktik mental dapat memengaruhi hasil dunia nyata.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi metode SPEC secara rinci, didukung oleh pengalaman Hadsell dan bukti empiris dari psikologi dan neurosains.
Siapa Helen Hadsell?
Sebelum mendalami SPEC, penting untuk memahami wanita di baliknya. Hadsell memulai perjalanan memenangkan kontesnya pada tahun 1950-an sebagai ibu rumah tangga di Texas, terinspirasi oleh buku-buku pengembangan diri dan konsep metafisik.
Ia tidak berasal dari keluarga kaya atau berprivilese; sebaliknya, ia mengandalkan optimisme dan pola pikir proaktif. Selama puluhan tahun, ia memenangkan segalanya mulai dari televisi berwarna (yang langka pada saat itu) hingga liburan internasional dan hadiah uang tunai yang besar.
Bukunya, *Contesting: The Name It & Claim It Game*, yang pertama kali diterbitkan pada 1971 dan diterbitkan ulang setelah kehabisan cetak, merinci strategi dan filosofinya.
Hadsell mengaitkan kemenangannya dengan metode SPEC, yang ia sempurnakan melalui coba-coba. Ia mengklaim bahwa metode ini dapat diterapkan tidak hanya pada kontes tetapi juga pada tujuan hidup apa pun, mulai dari kemajuan karir hingga hubungan pribadi.
Para kritikus mungkin menganggapnya sebagai pendukung pseudosains, tetapi studi yang muncul dalam psikologi positif mengungkapkan bahwa tekniknya selaras dengan mekanisme yang terbukti untuk pencapaian tujuan.
>> Baca Selanjutnya