Kesehatan

Olahraga Berat Bagi Perempuan, Apakah Baik untuk Tulang?

Meskipun tidak ada larangan olahraga berat bagi perempuan, namun ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Dokter Andry menekankan pentingnya menghindari olahraga berat secara berlebihan, terutama dengan postur tubuh yang tidak tepat.

Menurutnya, terlalu banyak menekankan tubuh dengan beban berat atau melakukan gerakan yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko cedera. Salah satunya adalah cidera otot, seperti ketarikan dan kearobekan yang memerlukan perawatan medis intensif.

Ia juga menekankan pentingnya melakukan pemanasan dan pelemasan sebelum dan sesudah berolahraga durasi pemanasan dan pelemasan ini disesuaikan dengan jenis olahraga yang dipilih.

”Ada beberapa olahraga yang tidak boleh dilakukan. Misalnya tidak boleh mengangkat atau melakukan gerakan yang terlalu berlebih yang belum sampai tarafnya,” ungkapnya.

Melakukan aktivitas seperti olahraga memang dapat membantu kepadatan dan kekuatan tulang. Namun, harus diingat bahwa berolahraga harus secara bertahap dan teratur.

dr. Andry menekankan tidak perlu meniru cara berolahraga para atlet, terutama jika kita baru memulai olahraga setelah dewasa, bukan sejak dini. Menurutnya berolahraga sebanyak 3-4 kali dalam seminggu sudah cukup baik.

”Jadi, tergantung jenis olahraganya yah. Misalnya kita olahraga yang bergerak. Dan kemudian, begitu juga selesai olahraga pun kita harus melakukan pelemasan,”

Selain itu, berolahraga secara teratur sangat penting didukung dengan asupan nutrisi seperti kalsium dan vitamin d untuk menjaga kesehatan tulang.

Melakukan aktivitas fisik ringan atau berat secara rutin merupakan bukti komitmen kita dalam menjaga kesehatan, termasuk kesehatan tulang. Persepsi olahraga berat hanya untuk kaum laki-laki tidak lagi tepat, karena semua orang dapat melakukan olahraga tanpa memandang gender.

Zul/Ical