Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Opini

OPINI: Gema Thola’al Badru Alaina Lewat Paduan Suara Anak-anak di Kanada

Darmadi Tariah08 Apr, 2024
Canadian Children’s Choir menyanyikan Selawat Thola’al Badru Alaina

Oleh: Supa Atha’na

Thola’al Badru Alaina dikenal sebagai selawat penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Selawat ini biasanya dibacakan pada acara Maulid Nabi. Di video ini, paduan suara anak-anak Kanada menyanyikan lagu Islami Thola’al Badru Alaina dalam rangka menyambut diaspora Suriah Kanada dengan aransemen yang beda dengan versi orisinilnya.

Pada umumnya orang memahami bahwa Thola’al Badru Alaina (artinya bulan terbit pada (di hadapan kita) adalah awal dari syair itu, pernah dinyanyikan secara berkelompok (group) ketika Nabi Muhammad SAW memasuki Madinah. Lagu ini juga menjadi terkenal di kalangan masyarakat awam. Para pelantun dan penyanyi dari berbagai suku bangsa yang berbeda-beda telah membaca dan menyanyikan syair ini dengan gaya yang berbeda.

Ragheb Esfahani, seorang filsuf muslim klasik yang memiliki banyak predikat seperti, mufassir, mutakallim, muadib, dan filsuf, hidup sekitar penghujung abad VII/XI M, pada era kekuasaan Bani Saljuk, menyampaikan bahwa kaum perempuan Madinah sebagai pelantun awal dari syair tersebut. Sedangkan Imam Baihaqi (Khasrujard, 994/384 H – Naysabur, 1066/458 H), adalah seorang ulama ahli fiqh, ushul fiqh, hadis, dan juga sejarawan menyatakan bahwa syair ini dinyanyikan oleh anak-anak dan wanita.

Ada pula yang mengatakan bahwa syair ini dinyanyikan oleh anak-anak. Sejumlah sumber menganggap nyanyian himne ini dipadukan dengan rebana dan ada pula yang tidak menyebut rebana.

Ada juga kitab yang menyebutkan bila syair ini dilantunkan pertama kali ketika Nabi Muhammad SAW. kembali dari Perang Tabuk. Ada pula yang menyebutkan syair ini adalah lagu para wanita Mekah saat menyambut Nabi Muhammad SAW. saat pembebasan Kota Mekah (Fatuh Mekkah).

“Tshaniyyah al-Wida'” adalah nama suatu tempat untuk menghormati Madinah yang mana tempat itu dijadikan persinggahan oleh para musafir Mekah saat mereka ingin meninggalkan Madinah. Sebagian orang menyebut tempat di Madinah ini mengarah ke Syam (Suriah) dan ada pula sebutan untuk dua wilayah; Mereka mengatakan yang satu dalam perjalanan ke Mekah dan yang lainnya dalam perjalanan ke Syam.

Imam Mohammad Ghazali, adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia, berpendapat bahwa segala peristiwa yang sesuai dan diperbolehkan dengan prinsip kebahagiaan, maka menciptakan kebahagiaan juga diperbolehkan. Ia mengira asal muasal dari selawat itu adalah para perempuan yang menabuh rebana dan menyanyikan syair Tala al-Badr Alaina dalam menyambut Nabi.

Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa perempuan yang membacakan dan melantunkan syair sesuatu yang tabu dan menganggapnya tidak pantas bagi martabat Nabi SAW. Sehingga Ulama berpendapat bahwa kejadian itu lemah dari segi keabsahannya.

Namun jumhur ulama di dunia berpendapat bahwa Selawat Thola’al Badru ‘Alaina adalah salah satu bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal di dunia Islam.

Sejarah Selawat Thola’al Badru ‘Alaina bermula dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Ketika Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya tiba di Madinah setelah perjalanan yang melelahkan, penduduk Madinah menyambut mereka dengan penuh sukacita. Wanita-wanita Madinah, dipimpin oleh seorang penyair bernama Abu Bakr al-Shiddiq, menyanyikan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu syair yang terkenal adalah Thola’al Badru ‘Alaina.

Penyair Abu Bakr al-Shiddiq menulis syair Thola’al Badru ‘Alaina sebagai ungkapan sukacita dan syukur atas kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Syair ini menjadi sangat populer di kalangan umat Islam dan terus dinyanyikan dan disampaikan sebagai bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa dalam literatur Islam, terdapat berbagai versi dan atribusi terkait dengan selawat ini. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penyair yang menulisnya adalah seorang wanita bernama Asma binti Yazid, sementara yang lain menyebutkan Abu Bakr al-Shiddiq.

Secara keseluruhan, Selawat Thola’al Badru ‘Alaina adalah ekspresi kekaguman dan cinta umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW, dan menjadi bagian integral dalam tradisi keagamaan Islam, yang mana tradisi tersebut terterima di masyarakar non-muslim. Hallelujah!