Breaking News
Lingkungan

Orasi Ilmiah di Dies Natalis Unhas, Prof Jatna Bicara Potensi dan Pengembangan Ekowisata Hidupan Liar di Sulawesi

Menurutnya, tanpa peran pakar khususnya dari universitas keberlanjutan ekowisata hidupan liar sangat diperlukan. Ekowisata hidupan liar perlu dilakukan secara berkoordinasi sehingga pengembangan industri pariwisata yang memadukan ekonomi, ekologi  dan masyarakat lokal bisa tercapai.



ORASI ILMIAH. Ketua Pusat Penelitian Perubahan Iklim Universitas Indonesia Prof Drs Jatna Supriatna PhD menyampaikan orasi ilmiah pada perayaan puncak Dies Natalis ke-68 Unhas di Gedung Baruga A.P. Pettarani, Kampus Tamalanrea, Makassar, Sabtu (7/9/2024). (dok humas unhas)


Dalam hal ini, jelasnya, bahwa pemerintah pusat mempunyai peran sentral untuk mengurangi adanya perdagangan hidupan liar secara illegal ketika destinasi sedang berkembang. 

“Melalui pengembangan ekowisata berbasis hidupan liar yang melibatkan semua stakeholders, keinginan untuk memanfaatkan satwa secara ekstraktif bisa dikurangi, bahkan dihentikan," katanya.

"Kegiatan ekowisata ini sekaligus juga memberikan dana bagi pengawasan dan pembudidayaan hidupan liar tersebut,” tambah Prof Jatna.

Secara umum, Ekowisata khususnya ekowisata hidupan liar tidak hanya dapat diinisisasi dan dikelola oleh perusahaan pariwisata tanpa melibatkan pakar khususnya ahli biologi.

Peran pakar sangat penting karena berhubungan keberlangsungan objek wisata yaitu mahluk hidup. Tanpa pemahaman yang sangat mendalam, maka bukan saja destinasi wisata tersebut tidak akan berkelanjutan tetapi membahayakan eksistensi satwa tersebut.

Beberapa hal yang sangat penting dalam program keberlanjutan ekowisata seperti monitoring  ekowisata, evaluasi program wisata hidupan liar, hingga evaluasi metode spasial melalui Sistem informasi geografis (SIG).(*)