MAKASSAR, UNHAS.TV - Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin Paskah lalu, akan dimakamkan Sabtu ini di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.
Lokasi pemakaman ini dipandang tidak lazim karena menurut tradisi Katolik Roma, setiap paus harus dimakamkan di dalam wilayah Vatikan. Namun, karena wasit dari Paus Fransiskus, ia memilih tempat peristirahatan terakhir di basilika yang memiliki sejarah menarik, bukan di gua bawah tanah Basilika Santo Petrus seperti kebanyakan paus sebelumnya.
Menurut wasiat Paus Fransiskus yang dirilis Vatikan, ia menginginkan makam sederhana di dalam tanah tanpa hiasan khusus, hanya bertuliskan nama Latinnya, "Franciscus".
Biaya pemakaman ditanggung oleh seorang donatur anonim, sesuai keinginan paus yang selalu menekankan kesederhanaan. "Makam harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa dekorasi khusus dan hanya bertuliskan: Franciscus," tulisnya dalam wasiat tersebut.
Pemilihan Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat pemakaman mencerminkan hubungan pribadi Paus Fransiskus dengan gereja ini. Ia sering mengunjungi basilika tersebut untuk berdoa kepada ikon Maria yang paling penting, Salus Populi Romani, sebelum dan sesudah perjalanan apostoliknya.
Pada 2013, sehari setelah terpilih sebagai paus, ia mengunjungi basilika ini untuk berdoa, menunjukkan ikatan spiritualnya yang kuat. "Saya ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore karena ini adalah devosi besar saya," ujarnya dalam wawancara pada Desember 2023.
Pemakaman Paus Fransiskus akan digelar di Lapangan Santo Petrus pada pukul 10 pagi waktu setempat (15.00 WIB), dihadiri oleh pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Setelah upacara, jenazahnya akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore, yang terletak di seberang Sungai Tiber, sekitar dua mil dari Vatikan. Prosesi ini diperkirakan akan menarik ribuan umat Katolik dan wisatawan yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Basilika Santa Maria Maggiore, yang didirikan pada tahun 432, adalah salah satu dari empat basilika kepausan di Roma dan memiliki makna historis serta spiritual yang besar.
Tujuh paus lainnya juga dimakamkan di sana, tetapi Paus Fransiskus menjadi paus pertama sejak Paus Leo XIII pada 1903 yang memilih lokasi di luar Vatikan. Ia juga menjadi paus pertama sejak Paus Klemens IX pada 1669 yang dimakamkan di basilika ini.
Keputusan ini sejalan dengan gaya kepemimpinan Paus Fransiskus, yang dikenal menolak kemewahan. Ia memilih tinggal di rumah tamu sederhana Casa Santa Marta ketimbang Istana Apostolik dan menyederhanakan ritus pemakaman kepausan pada 2024.
>> Baca Selanjutnya