Unhas Speak Up

Pemilihan Rektor Unhas Periode 2026–2030, Mencari Nahkoda di Lautan Akademik




Kepala Humas Unhas dan Tim Sekretariat Panitia Pilrek Unhas 2026-2030 Ishaq Rahman SIP MSi. (dok unhas.tv)


Sesuai peraturan, MWA juga memiliki wakil mahasiswa dan tenaga kependidikan. Namun, keterlibatan mahasiswa bergantung pada keberadaan Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas.

“Sampai sekarang belum ada BEM universitas, jadi tidak ada perwakilan mahasiswa,” kata Hasanuddin. Untuk tenaga kependidikan, dua orang akan dipilih dari internal lalu disahkan oleh MWA.

Tim verifikasi memeriksa keaslian setiap dokumen. Ijazah dicek keabsahannya, formulir dinilai kesesuaian tanda tangan, dan semua surat keterangan harus asli. “Kalau ada yang palsu, otomatis gugur,” kata Ishaq.

Tahap ini krusial karena menentukan siapa saja yang berhak maju ke pemilihan di Senat. Dengan jumlah kandidat potensial dari internal yang mencapai hampir 400 orang, seleksi ketat menjadi keniscayaan.

Baik Prof Hasanuddin maupun Ishaq menekankan pentingnya transparansi. Sosialisasi yang luas dan mekanisme yang terbuka diharapkan menjaga kepercayaan publik internal maupun eksternal. “Kami membuka diri untuk komunikasi. Kalau ada yang kurang jelas, hubungi kontak di website,” kata Ishaq.

Bagi Prof Hasanuddin, Pilrek bukan sekadar memilih pemimpin, melainkan memastikan keberlanjutan visi Unhas sebagai perguruan tinggi berbadan hukum dengan reputasi nasional dan internasional.

“Kita mencari nahkoda terbaik yang bisa membawa kapal besar ini melewati ombak lima tahun ke depan,” ujar guru besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas ini.

Meski disebut “peristiwa biasa”, Pilrek Unhas memiliki bobot strategis. Keputusan yang dihasilkan akan memengaruhi kebijakan akademik, arah riset, dan posisi universitas di peta pendidikan tinggi.

Di ruang publik, pembicaraan mulai menghangat. Siapa saja yang akan mendaftar? Apakah akan muncul wajah baru dari luar kampus? Bagaimana peta kekuatan di Senat dan MWA? Semua masih teka-teki hingga pendaftaran ditutup.

Menurut Prof Hasanuddin, tugas panitia adalah memastikan proses berjalan sesuai aturan, tanpa intervensi di luar mekanisme. “Kita ingin semua pihak percaya bahwa hasilnya sahih,” katanya.

Ishaq menambahkan, “Tugas kami memastikan teknis berjalan mulus, karena dari teknis yang rapi, proses bisa berlangsung adil.”

Lautan akademik Unhas kini bersiap menyambut nahkoda baru. Siapa pun yang terpilih, tantangannya sudah menunggu di cakrawala: meningkatkan mutu pendidikan, memperluas jejaring internasional, dan menjaga integritas akademik.

Jadwal Tahapan Pilrek Unhas 2026–2030

4 Agustus 2025: Peluncuran (launching) dan sosialisasi.

5 Agustus 2025: Pengumuman resmi melalui situs web dan media massa.

11 Agustus–1 September 2025: Pendaftaran calon.

September–Oktober 2025: Verifikasi administrasi, pemeriksaan kesehatan, dan tes psikologi.

Oktober 2025: Penjaringan di Senat Akademik untuk menghasilkan lima calon.

November 2025: Penetapan tiga calon teratas di MWA.

Akhir 2025–awal 2026: Pemilihan di MWA dengan keterlibatan Menteri Pendidikan.

Awal 2026: Pengumuman rektor terpilih periode 2026–2030.

April 2026: Pelantikan rektor terpilih