MAKASSAR, UNHAS.TV - Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Universitas Hasanuddin (IKAB-KIP Unhas) secara resmi melantik 39 pengurus harian baru periode 2025–2026 di Gedung IPTEKS Unhas pada Sabtu (25/10/2025).

Kepengurusan baru IKAB-KIP Unhas ini berkomitmen menjadi wadah utama bagi sekitar tujuh ribu penerima KIP Kuliah untuk mengembangkan diri, berlandaskan nilai kekeluargaan dan keilmuan.

Acara pelantikan dan upgrading pengurus, yang mengusung tema "Meneguhkan integritas, menguatkan kolaborasi dalam mewujudkan IKAB-KIP Unhas yang berdaya dan berdedikasi," berlangsung khidmat.

Sebanyak 39 pengurus dilantik langsung oleh Kepala Subdirektorat Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan Unhas, Chatarina SE MM, yang didahului dengan pembacaan surat keputusan (SK).

Chatarina SE MM, memberikan ucapan selamat kepada para pengurus baru dan lama. Ia menyatakan percaya bahwa pengurus yang baru merupakan cikal bakal dari pengurus yang lalu setelah menjalankan ikrar dan sumpah yang telah dilakukan.

Ia juga menekankan pentingnya kerja keras untuk mendorong mahasiswa baru agar bisa aktif dalam kegiatan, sekaligus membantu mereka memahami kurikulum dan memenuhi persyaratan K24.

Wadah Pengembangan 7.000 Mahasiswa

Ketua Umum terpilih periode 2025–2026, Tiara Amelia, menyampaikan visi besarnya usai dilantik. Ia ingin menjadikan organisasi ini sebagai wadah semua anggota penerima KIP-K, sekitar 7.000 orang, untuk berkembang dan belajar.

Tiara menegaskan bahwa organisasinya akan menjunjung dua nilai utama: nilai kekeluargaan dan keilmuan. Meskipun sempat merasa tegang setelah dilantik dan memberikan sambutan pertamanya,

Tiara bertekad bahwa karena ia sudah memulai sesuatu dengan baik, ia juga harus mengakhirinya dengan baik. Ia mengajak seluruh pengurus menjadikan kepengurusan ini sebagai ladang pahala dan pengabdian, serta menumbuhkan nilai tanggung jawab dan integritas.

Ketua Umum demisioner IKAB-KIP periode 2025, Hairil Fikri, turut memberikan selamat dan pesan kepada pengurus baru. Ia mengingatkan bahwa menjadi pengurus adalah tanggung jawab yang diemban itu berat, menuntut kesiapan menghadapi segala kondisi ke depannya.

Hairil Fikri berpesan kepada Ketua Umum dan jajarannya untuk "buat warnanya sendiri, buat ceritanya sendiri." Ia menekankan pentingnya pembeda antara pengurus yang sekarang dengan pengurus sebelumnya, terutama dengan memaksimalkan kuantitas dan kualitas kegiatan.

Hairil berharap jejak kecil yang telah mereka tinggalkan dapat menjadi pijakan untuk setiap langkah pengurus baru ke depan.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)