MAKASSAR, UNHAS.TV - Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2025 kembali menggeliat di Universitas Hasanuddin (Unhas). Kesibukan terlihat di lingkungan kampus merah itu, di mana para mahasiswa terbaik dari berbagai fakultas bersiap menghadapi seleksi ketat untuk mewakili almamater di pentas nasional.
Pilmapres bukan sekadar kontes biasa. Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mencari mahasiswa-mahasiswa unggul dengan rekam jejak akademik dan non-akademik yang mumpuni.
Seperti diungkapkan Dr. Ir. Suhasman S.Hut, M.Si., Kepala Subdirektorat Pengembangan Prestasi dan Talenta Mahasiswa Unhas, Pilmapres adalah “Pertandingan rekam jejak.”
“Semua capaian unggulan itu, mulai dari kompetisi, organisasi, wirausaha, hingga pengabdian kepada masyarakat, tidak dicapai ketika ikut Pilmapres. Itu dicapai sejak menjadi mahasiswa sampai akhirnya mereka mau bertanding. Karena itu, yang dikumpulkan adalah portofolio panjang perjalanan mereka sebagai mahasiswa,” ungkap Suhasman dalam bincang-bincangnya di Unhas TV, Kamis (27/3).
Pertarungan Rekam Jejak
Di Pilmapres 2025 ini, Unhas mengadopsi strategi baru yang lebih terstruktur. Proses seleksi dibangun dengan mempertimbangkan sejumlah aspek yang menjadi kunci keberhasilan peserta.
Poin utama penilaian adalah capaian unggulan, yang akan mengukur rekam jejak para peserta berdasarkan tujuh kriteria: kompetisi, penghargaan, organisasi, pengakuan, wirausaha, pengabdian kepada masyarakat, dan hasil karya.
Seluruh prestasi ini tidak dibangun dalam semalam, melainkan melalui perjalanan panjang selama menjadi mahasiswa yang terus diasah dan dikumpulkan.
Tak hanya mengandalkan capaian unggulan, kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi elemen penting dalam proses penilaian.
Para peserta tidak hanya diuji dari kemampuannya menguasai tata bahasa, tetapi lebih dari itu, bagaimana mereka merespons pertanyaan dengan cepat, cerdas, dan terukur.
Ujian ini menitikberatkan pada kemampuan menyampaikan argumen secara logis dan efektif.
Selain itu, setiap peserta Pilmapres juga diwajibkan mengajukan karya dan gagasan kreatif. Untuk mahasiswa sarjana, kreativitas menjadi kunci utama dalam menghadirkan gagasan yang segar dan inovatif.