MAKASSAR, UNHAS.TV - Program Studi Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) menjalani proses sertifikasi akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) selama dua hari, Rabu-Kamis (9-10/4/2025).
Kegiatan ini menghadirkan dua asesor LAM-PTKes, yaitu Prof Dr dr Sri Maliawan SpBS Subsp N-Ped (K), FICS dan Dr dr Setyo Widi Nugroho SpBS Subsp N-Vas (K).
Dalam sambutannya, Dekan FK Unhas, Prof Dr dr Haerani Rasyid MKes SpGK SpPD-KGH(K), FINASIM, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian akreditasi unggul yang telah diraih oleh sebagian besar program studi di Fakultas Kedokteran.
"Fakultas Kedokteran saat ini menempati peringkat kelima se-Indonesia. Dari 34 program studi kami, 28 di antaranya telah meraih akreditasi unggul," ujarnya.
Prof Haerani juga menegaskan dukungan penuh fakultas terhadap proses visitasi dan berharap Program Studi Bedah Saraf dapat menyusul capaian unggul.
"Kami yakin dengan persiapan yang matang, Prodi Bedah Saraf bisa meraih akreditasi unggul," tambahnya.
Sementara itu, Dr dr Setyo Widi Nugroho selaku asesor LAM-PTKes menjelaskan bahwa sertifikasi ini merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya yang belum tuntas.
"Kami memahami bahwa Prodi Bedah Saraf telah mencapai hal yang baik. Hanya saja, saat itu belum meluluskan, maka kami melakukan akreditasi ulang untuk melihat capaian terbaru di lapangan, semoga dari sertifikasi ini bisa dihasilkan Prodi Bedah Saraf Unhas yang semakin unggul," jelasnya.
Dukungan juga datang dari Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif SpAn-KIC KAKV, yang menyoroti pentingnya keberadaan Prodi Bedah Saraf dalam pengembangan layanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur.
"Bedah saraf merupakan salah satu unit dengan pencapaian kinerja luar biasa. Kami berharap Prodi ini terus memberikan kontribusi nyata, tidak hanya untuk Indonesia Timur, tetapi juga secara nasional," ungkapnya.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran program studi ini menjadi jawaban atas kebutuhan besar akan tenaga spesialis di Indonesia.
"Bedah Saraf adalah salah satu prodi terbaik. Saat ini kita jauh lebih siap dari sebelumnya. Semoga akreditasi ini menjadi peluang untuk pengembangan kerja sama dan peningkatan kualitas ke depan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, turut disampaikan presentasi profil Fakultas Kedokteran. Prof Dr dr Andi Asadul Islam SpBS(K), dokter spesialis bedah saraf sekaligus mantan Dekan FK Unhas menceritakan sejarah berdirinya prodi bedah saraf.
Prodi ini yang telah direncanakan sejak 2010 namun baru terealisasi pada 2017 karena pertimbangan kesiapan sumber daya dan fasilitas.
"Pada 2021 kami mendapat akreditasi B. Sekarang kami kembali mengajukan akreditasi dan insyaAllah target kami adalah unggul," ujarnya optimistis.
Dengan dukungan berbagai pihak dan persiapan matang yang telah dilakukan, Prodi Bedah Saraf FK Unhas diharapkan mampu meraih akreditasi unggul dan memperkuat kontribusinya dalam pemenuhan kebutuhan tenaga spesialis di Indonesia. (*)
(Andrea Ririn Karina / Unhas.TV)