MAKASSAR, UNHAS.TV - Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah tamu yang menghadirkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo, Fauzan Adhim, Kamis (8/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Praktisi Mengajar dalam mata kuliah Tata Kelola Pemilu, yang bertujuan mempertemukan teori dan praktik langsung di lapangan.
Dalam kuliah yang berlangsung di kampus Unhas tersebut, Fauzan memaparkan hasil kajiannya terkait efektivitas debat publik terhadap partisipasi pemilih, berdasarkan buku karyanya berjudul Menakar Efektivitas Debat Publik Terhadap Pemilih.
Ia menekankan bahwa debat publik bukan sekadar agenda seremonial, tetapi berperan strategis sebagai sarana pendidikan politik.
"Debat bisa menjadi momentum penting untuk menyampaikan visi, misi, dan integritas calon secara langsung kepada masyarakat," ujar Fauzan.
Namun, menurutnya, efektivitas debat sangat tergantung pada latar belakang pemilih, termasuk pendidikan, pengalaman politik, dan literasi media.
Ia menambahkan bahwa pemilih dengan pemahaman politik yang baik cenderung mampu menilai substansi debat, sementara pemilih lain lebih terpengaruh oleh penampilan calon.
Fauzan juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan debat publik dalam ekosistem partisipasi politik yang lebih luas, seperti literasi digital dan program pendidikan pemilih.
Ia menilai tantangan utama terletak pada menjangkau pemilih di daerah terpencil yang minim akses terhadap media dan informasi.
"Konten debat perlu disederhanakan melalui format yang lebih ramah publik, seperti infografis, potongan video, dan obrolan komunitas," katanya.
Dalam sesi diskusi yang dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Politik dari Unhas dan Universitas Tadulako, Fauzan menyampaikan beberapa rekomendasi praktis, termasuk peningkatan kapasitas moderator debat, pelibatan media sosial, serta penyediaan ruang lebih luas bagi calon dalam mengelaborasi kebijakan.
Dosen Ilmu Politik Unhas, Endang Sari, yang turut hadir, menyambut baik kegiatan ini dan menekankan pentingnya dokumentasi dalam praktik demokrasi. Ia menilai buku yang ditulis Fauzan dapat menjadi referensi penting bagi mahasiswa dan pegiat pemilu.
“Kita sering melakukan eksperimen demokrasi, tapi dokumentasinya sering kali luput. Apa yang dilakukan KPU Sidoarjo patut diapresiasi,” kata Endang.
Kuliah tamu ini mempertegas pentingnya kolaborasi antara kampus dan praktisi dalam memperluas pemahaman mahasiswa mengenai dinamika penyelenggaraan pemilu di Indonesia. (*)
(Rizka Fraja / Unhas.TV)