News
Sosial

Prof Dwia Paparkan Strategi Mengelola Konflik Keluarga demi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Rektor Unhas Periode 2014-2022 Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu. (dok unhas tv)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Unhas periode 2014-2022, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu tampil sebagai narasumber dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu ke-97.

Kegiatan peringatan HUT ke-26 DWP digelar Dharma Wanita Persatuan Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan mengadakan talkshow.

Pada kesempatan itu, Prof Dwia menekankan pentingnya kemampuan keluarga, khususnya perempuan, dalam mengelola konflik rumah tangga sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi Indonesia Emas 2045.

Talkshow yang berlangsung khidmat dan penuh antusiasme ini menjadi puncak acara perayaan HUT DWP Unhas.

Prof Dwia, yang dikenal sebagai Guru Besar Sosiologi di Unhas, berbicara tentang pentingnya peran perempuan dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan sehat, yang menjadi kunci untuk membangun bangsa yang lebih baik di masa depan.

Menurut Prof Dwia, rumah tangga ibarat sebuah mesin yang meskipun dirancang untuk berjalan dengan stabil, tetap saja akan mengalami gesekan.

"Dalam setiap keluarga, gesekan dan konflik pasti akan terjadi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita mengelola dan merawat hubungan dalam rumah tangga agar tetap harmonis," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045, keluarga harus mampu menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang.

Anak-anak yang kelak menjadi pemimpin bangsa harus tumbuh dengan mental yang kuat, dapat bekerja sama, dan memimpin dengan bijaksana. Hal ini hanya bisa terwujud jika konflik-konflik dalam keluarga dapat dikelola dengan baik, bukan dibiarkan terus berkembang.

Prof Dwia menjelaskan bahwa untuk mengatasi konflik dalam rumah tangga, penting untuk memahami karakter dari konflik itu sendiri.

"Langkah pertama adalah mengetahui penyebab konflik, memahami dinamika yang sedang terjadi, dan memetakan dampak dari konflik tersebut," paparnya.

Ia menyebutkan bahwa konflik dalam keluarga bisa berasal dari dua sumber, yaitu internal dan eksternal. Konflik internal bisa disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif atau perbedaan karakter antara anggota keluarga.

Sedangkan, faktor eksternal meliputi campur tangan dari keluarga besar, tekanan ekonomi, hingga hadirnya pihak ketiga.

Setelah memahami akar permasalahan, langkah berikutnya adalah memilih strategi penyelesaian yang tepat.

Prof Dwia menyarankan agar konflik dapat diselesaikan dengan pendekatan yang tepat, seperti manajemen konflik, resolusi konflik, atau pendekatan lainnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Sesi talkshow ini juga melibatkan interaksi dengan peserta, yang terdiri dari anggota Dharma Wanita Persatuan Unhas.

Beberapa anggota DWP Unhas bertanya dan berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi konflik dalam keluarga, yang langsung ditanggapi oleh Prof Dwia.

Antusiasme peserta menunjukkan bahwa banyak yang merasa terinspirasi dan memperoleh wawasan baru terkait cara mengelola konflik keluarga.

Dharma Wanita Persatuan Unhas berharap bahwa para anggotanya dapat menerapkan pemahaman baru ini dalam kehidupan mereka sehari-hari, serta memperkuat peran mereka dalam mendidik dan membangun keluarga yang sehat, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang lebih baik.

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas TV)