UNHAS.TV - Prof. Fuad Husain Akbar, drg., MARS., Ph.D, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar pada usia 40 tahun yang bertempat di Ruang Senat Unhas, Kamis (23 September 2025).
Dalam orasi ilmiah yang berjudul “Kekerasan Simbolik di Era Transformasi Pelayanan Kesehatan Gigi: Tantangan dan Upaya Menjaga Kepuasan dan Loyalitas Pasien”, Prof. Fuad mengangkat isu penting yang kerap luput dari perhatian dunia kesehatan.
Ia menyoroti bagaimana praktik simbolik (yang muncul melalui bahasa, sikap, maupun kebijakan) dapat menekan pasien maupun tenaga medis, sehingga berdampak pada kualitas layanan dan kepuasan pasien.
“Transformasi pelayanan kesehatan gigi tidak cukup hanya menekankan efisiensi. Yang lebih penting adalah memastikan layanan berlangsung adil, manusiawi, dan menjaga martabat pasien.
Kekerasan simbolik harus dihapuskan agar tercipta hubungan dokter-pasien yang setara dan berorientasi pada kepuasan serta loyalitas pasien,” tegas Prof. Fuad yang juga generasi ke-5 Arung Ralla dari Kabupaten Barru Sulsel.
Ia menekankan bahwa era digitalisasi kesehatan membawa peluang besar untuk meningkatkan mutu layanan, namun juga mengandung risiko memperkuat ketimpangan jika tidak disertai kesadaran etis.
Oleh karena itu, Prof. Fuad merekomendasikan agar indikator kualitas pelayanan kesehatan juga mencakup aspek komunikasi interpersonal, kesetaraan hubungan dokter-pasien, dan evaluasi rutin berbasis umpan balik pasien.
Pengukuhan ini disaksikan pimpinan universitas, svitas akademika, tokoh masyarakat, serta keluarga besar. Kehadiran Prof. Fuad sebagai Guru Besar termuda FKG Unhas sekaligus putra daerah Barru menjadi inspirasi baru bahwa pendidikan tinggi dapat melahirkan akademisi visioner yang peduli pada kemanusiaan dan dunia kesehatan.
“Ilmu adalah amanah. Tugas kita adalah memastikan bahwa ilmu yang kita miliki dapat memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat,” tutup Prof. Fuad penuh haru.