Unhas Figure

Prof. Rohani Ambo Rappe: Arsitek Reputasi Global Unhas

UNHAS.TV — Di balik loncatan prestasi Universitas Hasanuddin yang kini bertengger di jajaran Top 1000 dunia versi QS World University Ranking 2025, ada peran penting seorang akademisi yang tak hanya piawai di bidang kelautan, tapi juga strategis dalam membaca peta reputasi global: Prof. Dr. Ir. Rohani Ambo Rappe, M.Si.

Sebagai Direktur Peningkatan Reputasi, unit kerja baru yang dibentuk sejak kepemimpinan Prof. Jamaluddin Jompa tahun 2022, Prof. Rohani menjadi nahkoda dalam merancang arah dan strategi peningkatan posisi Unhas di kancah internasional.

Unit ini lahir dari kesadaran bahwa reputasi tidak datang dari kebetulan. Ia harus dirancang, dikelola, dan dikawal dengan pendekatan berbasis data.

“Strategi kami adalah terus memperbarui data dan pengetahuan tentang metodologi QS. Kita tidak boleh tertinggal dengan perubahan yang terjadi tiap tahun, karena bisa saja ada pergeseran bobot atau ada indikator baru,” jelas Prof. Rohani saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia percaya, ketika universitas mampu mengenali kekuatannya secara presisi, terutama dalam hal data, kolaborasi internasional, dan rekognisi akademik, maka reputasi adalah buah yang bisa dipetik bersama. Targetnya jelas: dalam lima tahun, Unhas harus bisa naik 100 peringkat setiap tahunnya, hingga menembus posisi 500 dunia.

Dari Laboratorium ke Panggung Global

Sebagai guru besar ilmu kelautan, Prof. Rohani bukan nama asing di komunitas ilmiah. Ia memiliki H-index Scopus 19, dengan lebih dari 80 publikasi terindeks dan lebih dari 1.200 sitasi. Namun ia kini memikul peran ganda: tetap aktif sebagai peneliti, sembari menjadi motor strategis reputasi institusi.

“Unhas punya potensi besar, terutama di sisi data. Kalau dikelola dengan baik dan dimaksimalkan, kita bisa melompat lebih jauh,” ucapnya.

Salah satu indikator kunci yang mendongkrak posisi Unhas dalam QS Ranking adalah academic reputation, yang berkontribusi hampir 40 persen terhadap skor total. Ini menunjukkan bahwa nama Unhas semakin dikenal dan dipercaya di dunia akademik, baik nasional maupun global.

Tak hanya itu, indikator faculty-student ratio serta kolaborasi internasional juga menunjukkan tren membaik. Thematic Research Group (TRG), yang kini melibatkan lebih dari 250 mitra strategis, menjadi bukti konkret bagaimana Unhas membangun ekosistem kolaboratif yang kuat.

Menuju 500 Dunia

Reputasi internasional, bagi Prof. Rohani, bukan semata tentang angka. Ia adalah cerminan konsistensi, kualitas, dan kolaborasi. Karena itu, strategi yang dijalankan tak hanya bersandar pada pemeringkatan, tapi juga menyentuh perubahan struktural: dari pembaruan database dosen dan publikasi, peningkatan mutu pengajaran, hingga penguatan kerja sama internasional.

“Seluruh indikator penilaian pasti akan terus kita optimalkan. Harapan kami, Unhas akan terus menjadi universitas yang lebih baik. Mitra-mitra kita pun semakin terbuka untuk bekerja sama,” tambahnya.

Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman, menyebut peran Prof. Rohani sebagai “arsitek reputasi global Unhas” yang bekerja dengan senyap, tapi berdampak signifikan. “Kita bersyukur, Unhas memiliki sosok seperti beliau. Konsisten, visioner, dan sangat strategis,” ujarnya.

Kini, setelah resmi masuk jajaran Top 1000 dunia, Unhas tak berhenti melangkah. Target 500 besar dunia bukan lagi sekadar impian ambisius, tetapi agenda kerja yang dijalankan dengan arah yang jelas.

Dan di balik langkah itu, Prof. Rohani terus menyalakan kompas: membumikan strategi demi mengangkat marwah Unhas di panggung dunia.