MAKASSAR, UNHAS.TV - Program Magister Administrasi Publik (MAP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin, resmi membuka pendaftaran untuk program Double dan Single Degree bekerja sama dengan dua universitas ternama dunia: Rikkyo University, Jepang, dan Victoria University of Wellington (VUW), Selandia Baru.
Program ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk meraih dua gelar magister dalam dua tahun, yakni Magister Administrasi Publik (MAP) dari Unhas dan Master of Social Development and Administration (MSDA) dari Rikkyo University, atau Master of Public Management (MPM) dari VUW
“Program ini dirancang untuk melahirkan pemimpin masa depan yang memahami tata kelola publik dengan perspektif global,” ujar Andi Ahmad Yani, pengajar Jurusan Administrasi Publik FISIP Unhas.
Ia menambahkan, kurikulum bersama ini tidak hanya fokus pada teori administrasi, tetapi juga praktik inovasi sosial dan tata kelola digital.
Peserta akan menempuh satu tahun studi di Unhas dan satu tahun berikutnya di universitas mitra luar negeri, di mana proses pembelajaran dirancang secara kolaboratif dan integratif.
Pada tahun pertama di Unhas, mahasiswa akan mempelajari fondasi administrasi publik, tata kelola pemerintahan, analisis kebijakan, serta isu-isu pembangunan daerah dan nasional.
Tahun kedua menjadi fase internasional: mahasiswa berpindah ke Rikkyo University di Tokyo atau Victoria University of Wellington (VUW) di Selandia Baru, untuk mendalami isu-isu governance, social innovation, dan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan pendekatan global.
Selama studi di luar negeri, mahasiswa dibimbing oleh dosen dari kedua institusi, baik dari Unhas maupun universitas mitra. Sistem joint supervision ini memungkinkan mahasiswa mengerjakan riset tesis dengan dua pembimbing lintas negara, sehingga menghasilkan perspektif yang lebih kaya dan komparatif.
Mahasiswa juga berkesempatan mengikuti kegiatan akademik internasional, seperti seminar, summer course, dan research colloquium yang mempertemukan mereka dengan pakar-pakar global di bidang administrasi publik.
Selain jalur ganda tersebut, tersedia pula opsi Single Degree melalui program sandwich selama satu hingga dua semester di luar negeri.
Pada jalur ini, mahasiswa tetap berstatus sebagai mahasiswa Unhas, namun dapat mengambil mata kuliah dan riset di universitas mitra—dengan seluruh kredit akademik yang diperoleh diakui dan ditransfer ke Unhas.
Opsi ini cocok bagi mahasiswa yang ingin merasakan atmosfer akademik internasional tanpa harus mengikuti seluruh program dua tahun.
Menurut Andi Ahmad Yani, format ini memberikan fleksibilitas sekaligus pengalaman lintas budaya yang tak ternilai. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengalami langsung bagaimana sistem pemerintahan dan pelayanan publik berjalan di Jepang atau Selandia Baru,” ujarnya.
“Dengan begitu, mereka akan kembali ke Indonesia dengan pemahaman yang lebih luas dan kemampuan adaptasi yang tinggi dalam merancang kebijakan publik yang inovatif.”
Program ini terbuka bagi PNS, profesional, maupun lulusan baru dari berbagai disiplin ilmu. Syarat utama meliputi IPK minimal 3,00 dan kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan TOEFL iBT minimal 80 atau IELTS 6.0.
“Mahasiswa juga berkesempatan memperoleh beasiswa, termasuk LPDP untuk jalur Victoria University of Wellington,” tambah Andi Ahmad Yani. “Kami ingin mencetak birokrat dan profesional yang tidak hanya kompeten di level nasional, tetapi juga adaptif terhadap tata kelola global.”
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui laman resmi prodi.unhas.ac.id/magister_administrasi_publik atau melalui email administrasipublik@unhas.ac.id.






-300x156.webp)

