UNHAS.TV - Stadion Hampden Park, Glasgow, tampak seperti arena yang ditarik dari persilangan antara pesta rakyat dan kisah duka yang belum selesai. Ribuan mata terpejam, memanjatkan doa yang sama, kemenangan.
Namun di antara teriakan, drum, dan bendera biru berkibar, satu sosok berjalan dengan langkah berat, Andy Robertson, kapten Skotlandia. Wajahnya mengeras, tetapi matanya memerah.
Malam itu, bukan hanya tentang sepak bola baginya. Ada seseorang yang menghuni pikiran bek kklub Liverpool itu sejak pagi yakni Diogo Jota.
Ketika peluit panjang dibunyikan dan Skotlandia dipastikan memenangkan laga gila 4-2 atas Denmark, Robertson tak langsung tersenyum.
Di tengah gemuruh penonton yang memadati tribun, ia berdiri terpaku, mengambil napas panjang. Lalu, ketika reporter BBC Sport menyorongkan mikrofon, suara sang kapten yang biasanya tegas, mendadak bergetar.
“Aku sudah berusaha menyembunyikannya, tapi hari ini… aku hancur,” katanya lirih. “Aku hanya memikirkan Diogo Jota. Kami sering bicara soal pergi ke Piala Dunia bersama. Aku tahu dia sedang tersenyum malam ini.”
Nama Diogo Jota seolah terhembus bersama angin dingin Glasgow. Penyerang Portugal itu, adalah mantan rekan setim Robertson di Liverpool. Jota tewas dalam kecelakaan mobil pramusim yang merenggut salah satu talenta terbaik Eropa.
Di Hampden malam itu, gol-gol tercipta, sorakan membahana, sejarah ditulis ulang. Tapi bagi Robertson, setiap langkah di lapangan adalah percakapan sunyi dengan sahabat yang tak lagi bisa merayakan kemenangan.
“Ada momen saat lagu kebangsaan berkumandang, aku hanya menunduk. Kupikir, jika ini kesempatan terakhirku ke Piala Dunia, aku ingin menjalani momen ini dengan seseorang yang kini sudah tidak ada,” ujar Robertson.
Pertandingan melawan Denmark sejatinya adalah naskah thriller yang ditulis ulang oleh dewa-dewa sepak bola Skotlandia.
Mereka yang akrab dengan patah hati mungkin sempat bersiap pada babak baru kegagalan. Tetapi malam itu, takdir memilih untuk sedikit lebih baik.
Gol McTominay Membuka Pesta
>> Baca Selanjutnya
Andy Robertson memberikan wawancara dengan BBC setelah berhasil lolos ke Piala Dunia bersama Skotlandia, Rabu (19/11/2025). Ia berbicara tentang percakapannya dengan mantan rekan setimnya di Liverpool, Diogo Jota yang telah meninggal dunia. (the bbc)








