Lingkungan

PSLH-LPPM Unhas Bimbing UMRAH Kembangkan Kajian Lingkungan

PSL

MAKASSAR,UNHAS.TV– Pada pagi yang hangat, 11 April 2025, di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), sebuah pertemuan bermakna terjadi di ruang kerja Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH). Bukan hanya soal kerja sama kelembagaan, tapi juga tentang persahabatan lama yang bersemi kembali, disatukan oleh semangat menjaga bumi, khususnya laut dan sumber daya yang terkandung di dalamnya.

Prof. Anwar Daud, Kepala PSLH-LPPM Unhas, bersama Sekretaris PSLH, Muhammad Junaid, Ph.D., menerima tamu istimewa dari Kepulauan Riau: Dr. Wahyuddin, Kepala LPPM Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi kelembagaan, tetapi langkah awal pendampingan intensif Unhas kepada UMRAH dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang kajian lingkungan hidup, khususnya Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

“UMRAH memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, terutama di sektor kelautan dan perikanan. Namun tantangan ke depan bukan hanya mengelola potensi itu, tapi juga menjaga agar pengelolaan dilakukan dengan bijak dan berkelanjutan,” ujar Wahyuddin yang akrab disapa Pak Wahyu.

Sebagai bagian dari strategi besar universitas, UMRAH telah menetapkan arah pengembangan institusi menuju kampus maritim unggulan. Dengan wilayah yang kaya akan pasir kuarsa dan sumber daya tambang lainnya—bahkan sebagian besar telah menjadi komoditas ekspor ke Singapura—tantangan lingkungan pun tak bisa dihindari.

Pak Wahyu menyampaikan dengan lugas, “Kami tidak ingin hanya menjadi penonton jika ada proyek-proyek besar yang melibatkan Amdal di wilayah Kepulauan Riau. Kami ingin menjadi aktor utama, memastikan kelestarian lingkungan berjalan seiring pembangunan.”

Inilah yang mendasari permintaan dukungan kepada Unhas. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri besar di luar Jawa, dan dengan reputasi panjang dalam kajian lingkungan, Unhas dinilai mitra ideal. PSLH-LPPM Unhas pun menyambut dengan penuh semangat. Tak hanya pelatihan dasar Amdal, tetapi juga pelatihan penyusun dan penilai Amdal hingga penguatan kapasitas melalui skema Training Officer Course (TOC). Tujuannya jelas: membangun PSLH UMRAH yang mandiri dan siap menjadi penyelenggara pelatihan lingkungan di masa depan.

“Pendampingan kami tidak sekadar formalitas. Kami siap bantu dari hulu ke hilir, dari pelatihan hingga praktik terbaik dalam penyusunan dokumen lingkungan,” tegas Prof. Anwar.

Menariknya, pertemuan ini juga menjadi momen reuni dua sahabat lama. Dr. Jamaluddin Fitrah, dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan Unhas, hadir mendampingi rombongan. Ia adalah teman seangkatan Wahyuddin ketika sama-sama menimba ilmu S1 di Tamalanrea, sebelum kemudian sama-sama menempuh studi S3 di Jepang. Dari perbincangan yang akrab dan penuh canda, terlihat jelas bahwa kerja sama ini juga dibangun di atas fondasi persahabatan yang telah teruji oleh waktu dan samudera.

UMRAH sendiri, sejak berdiri pada 2007 dan berstatus sebagai PTN Satker sejak 2018, terus bergerak maju dalam membangun kapabilitas akademiknya. Dengan tangan terbuka, Unhas menjadi bagian dari perjalanan tersebut. Bukan hanya mentor dari Timur Indonesia, tapi kini juga sahabat sejati bagi Sumatera. (*)