Budaya

Pusar Perahu Buton dalam Tinjauan Antropolog Australia




Antara Warisan dan Masa Depan

Kini, pertanyaan besar yang muncul adalah: Akankah tradisi maritim Buton bertahan di tengah derasnya arus modernisasi? Apakah perahu akan tetap menjadi simbol identitas mereka, atau hanya akan tinggal sebagai catatan dalam buku sejarah?

Southon tidak menawarkan jawaban pasti, tetapi ia memberikan refleksi menarik. "Perubahan adalah keniscayaan," tulisnya. "Tapi itu tidak berarti identitas harus hilang. Masyarakat Buton perlu menemukan cara untuk mengadaptasi warisan mereka ke dalam dunia modern."

Di satu sisi, modernisasi membawa peluang baru—pendidikan, teknologi, dan akses global. Namun, di sisi lain, ia juga membawa tantangan besar: bagaimana menjaga agar warisan budaya tetap hidup di tengah arus perubahan?

Di pesisir Buton, angin laut masih berhembus kencang, ombak masih bergulung, dan beberapa perahu kayu masih setia berlayar. Namun, pertanyaannya tetap sama: Apakah pusar perahu yang selama ini menjadi pusat keseimbangan masyarakat Buton akan tetap kokoh, atau akan karam dalam gelombang zaman?


*Penulis adalah blogger, peneliti, dan digital strategist. Lulus di Unhas, UI, dan Ohio University. Kini tinggal di Bogor, Jawa Barat.