News
Pendidikan

Rektor Unhan Beri Kuliah Umum di Unhas, Ajak Mahasiswa Jadi Garda Bela Negara

undefined

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Anton Nugroho MM DS MA di Aula Arsjad Rasjid, Kampus Unhas Tamalanrea, Jumat (10/10/2025). 

Dalam kuliah umum bertema Peranan Komponen Pendukung dalam Membela Negara, Dr Anton mengajak mahasiswa untuk memahami konsep bela negara secara luas, termasuk di era digital yang sarat tantangan baru.

Menurutnya, bela negara bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat atau aparat militer, tetapi merupakan gerakan bersama dari seluruh lapisan masyarakat. 

"Gerakan bela negara adalah tanggung jawab kita semua, dari pusat hingga daerah. Setiap individu memiliki peran menjaga Indonesia sekaligus berkontribusi bagi dunia," ungkapnya.

Semangat bela negara telah diatur dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 Undang-Undang Dasar 1945. 

"Pasal 27 ayat (3) menegaskan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam upaya pertahanan negara, sementara Pasal 30 menekankan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh komponen bangsa," jelasnya.

Dr Anton menekankan pentingnya bela negara di era digital yang menuntut generasi muda untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial. 

"Pertahanan negara di masa kini tidak lagi hanya soal kekuatan militer, tetapi juga bagaimana kita menjaga ruang siber dari ancaman hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi yang dapat memecah persatuan bangsa. Menjaga etika dan kebenaran di dunia digital adalah bagian dari bela negara," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa bela negara harus dipahami secara luas, meliputi pendidikan, penelitian, inovasi, dan pengabdian masyarakat. 

"Semoga adik-adik dapat mengambil bagian untuk masa depan Indonesia. Mahasiswa bisa berperan sebagai tenaga ahli, peneliti, dan inovator yang menghasilkan solusi strategis bagi pertahanan dan keamanan negara," ujarnya

Empat komponen pendukung bela negara, yaitu warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional.

Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi penting dalam memperkuat komponen tersebut melalui kontribusi ilmu pengetahuan dan semangat kebangsaan.

Dirinya juga menyoroti posisi strategis Kota Makassar yang berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai lintasan perdagangan internasional. 

"Makassar memiliki nilai strategis dan sejarah panjang perjuangan rakyat Sulawesi Selatan yang sarat semangat kepahlawanan. Unhas dapat berperan sebagai pusat pendidikan dan riset yang memberi kontribusi nyata bagi ketahanan nasional," kata Anton.

Dr Anton mengajak mahasiswa Unhas meneladani semangat Sultan Hasanuddin sebagai simbol keberanian dan keteguhan dalam menjaga kedaulatan bangsa. Ia juga menyinggung nilai luhur masyarakat Bugis-Makassar, yakni “siri’ na pacce”, sebagai dasar moral yang selaras dengan semangat bela negara.

"Siri’ na pacce adalah kehormatan dan empati yang membuat orang Bugis-Makassar tidak tinggal diam saat bangsa dan masyarakatnya terancam. Nilai ini m enjadi kekuatan moral untuk tetap teguh membela kebenaran dan menjaga kehormatan Indonesia", tutupnya.

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas.TV)