MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc mengimbau seluruh mahasiswa dan masyarakat agar tetap bersatu di tengah dinamika demonstrasi yang belakangan marak terjadi.
Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa dengan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan.
Dalam pernyataannya saat memimpin wisuda periode September 2025 di Baruga AP Pettarani, Selasa (2/9/2025), Prof. Jamaluddin Jompa atau akrab disapa Prof JJ, menekankan bahwa demonstrasi merupakan hal lumrah dalam negara demokrasi.
Namun, ia mengingatkan agar dinamika tersebut tidak berkembang menjadi tindakan anarkis yang merusak nilai kebangsaan.
“Demonstrasi adalah bagian dari proses demokrasi. Namun jangan sampai kita membiarkan kekacauan terjadi, karena itu tidak mencerminkan jati diri bangsa yang bermartabat. Indonesia adalah bangsa yang dewasa dan saling menghargai,” ujar Prof JJ.
Rektor Unhas juga menyampaikan harapannya agar semua pihak dapat memulihkan situasi dan kembali bersatu.
Menurutnya, provokasi maupun aksi anarkis berpotensi merusak tatanan kehidupan berbangsa dan justru menghambat kemajuan yang ingin dicapai bersama.
“Saya sangat berharap agar semua pihak bisa pulih dan bersatu kembali sebagai anak bangsa. Jangan sampai kita terpecah belah, terganggu oleh provokator, atau disusupi oleh orang-orang anarkis yang tidak ingin melihat Indonesia maju,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof JJ mengingatkan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan. Ia menilai mahasiswa Unhas harus mampu menjadi teladan dalam menjaga nilai demokrasi dengan tetap menyalurkan aspirasi secara damai dan konstruktif.
Menutup pernyataannya, Prof JJ mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya sivitas akademika Unhas, untuk memberi contoh yang baik bagi masyarakat luas. Ia menegaskan bahwa kampus memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga harmoni sosial.
“Bersatulah wahai anak bangsa. Dari Unhas, kami akan memberikan contoh baik,” ucapnya menutup.
Imbauan ini datang di tengah meningkatnya aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Meski wajar dalam konteks demokrasi, sejumlah aksi belakangan ini disertai gesekan yang menimbulkan kerugian, baik materi maupun korban jiwa.
Dengan ajakan ini, Rektor Unhas berharap masyarakat dapat menyalurkan aspirasi secara damai, tanpa mengorbankan persatuan dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi fondasi demokrasi Indonesia.
(Amina Rahma Ahmad / Rizka Fraja | Unhas.TV)