MAKASSAR, UNHAS.TV - Suasana khidmat menyelimuti pelataran Masjid Ikhtiar Kampus Universitas Hasanuddin usai pelaksanaan Salat Idul Adha pada Jumat pagi (6/6/2025).
Dalam semangat pengorbanan dan kepedulian seperti contohkan Nabi Ibrahim AS, Masjid Ikhtiar Kampus Unhas kembali menggelar kegiatan kurban yang menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
Tahun ini, sebanyak 10 ekor sapi dan 2 ekor kambing dikurbankan, termasuk satu ekor sapi yang berasal dari Unhas TV, sebagai bentuk kontribusi dalam mempererat tali solidaritas dan kepedulian sosial antarwarga kampus dan masyarakat sekitar.
Ketua Umum Masjid Ikhtiar Kampus Unhas, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil menyampaikan bahwa kurban bukan sekadar ritual simbolik, melainkan momentum untuk memperdalam makna berbagi dan memperkuat nilai spiritualitas.
“Kurban itu sejatinya bukan hanya simbol. Yang paling penting adalah indahnya berbagi. Kita ingin berbagi kebahagiaan, berbagi rezeki, berbagi kesenangan,” tutur Prof. Adi.
Ketua Harian Masjid Ikhtiar, Dr Ir Masyhur Syafiuddin MP, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan, mulai dari proses pendaftaran peserta kurban hingga pelaksanaan penyembelihan.
“Alhamdulillah, dari awal hingga hari pelaksanaan, semua berjalan lancar tanpa kendala berarti. Terkumpul sepuluh ekor sapi, dan penyembelihannya dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban, Prof Dr Ir Syafruddin Sharif, menjelaskan bahwa distribusi daging kurban akan dilakukan usai Salat Jumat, dengan pembagian sesuai syariat Islam: sepertiga untuk yang berkurban, sepertiga untuk kaum dhuafa, dan sepertiga untuk kerabat.
Daging kurban akan dbagikan kepada masyarakat sekitar. Harapannya, seluruh warga, khususnya di sekitar kampus, bisa turut merasakan kebahagiaan hari raya iduladha.
Kegiatan kurban di Masjid Ikhtiar menjadi pengingat bahwa ibadah bukan hanya soal hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama.
Melalui semangat berbagi, Masjid Ikhtiar ingin terus menghadirkan manfaat, tidak hanya bagi civitas akademika Universitas Hasanuddin, tetapi juga bagi masyarakat luas di sekitarnya.
(Rizka Amalia Fraja / Unhas.TV)