UNHAS.TV – Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam. Ironisnya, banyak penderita yang tidak menyadari keberadaan penyakit ini hingga terlambat.
Penyakit kardiovaskuler ini menjadi penyebab utama berbagai komplikasi kesehatan serius seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kematian mendadak.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, dr Akhyar Albaar SpPD KGH FINASIM, hipertensi sangat berbahaya karena sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik pada tahap awal.
Akibatnya, banyak orang yang merasa sehat padahal tekanan darahnya sudah melebihi batas normal. Bahkan ada yang sementara olahraga, terkena serangan.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penebalan dan kekakuan dinding pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
“Berbicara hipertensi, di awal kadang tidak menyebabkan gejala yang spesifik. Peningkatan tekanan darah terjadi secara bertahap, dan itu akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa organ.
"Pada hipertensi itu yang dirusak adalah organ vital, seperti otak, jantung, ginjal, dan pembuluh darah,” Jelas dr. Akhyar.
Secara medis, tekanan darah dikatakan normal apabila berada di kisaran 120/80 mmHg. Adapun klasifikasi tekanan darah menurut pedoman Kementerian Kesehatan RI dan WHO adalah sebagai berikut:
- Normal: Sistolik < 120 mmHg dan Diastolik < 80 mmHg
- Prehipertensi: Sistolik 120–139 mmHg atau Diastolik 80–89 mmHg
- Hipertensi Stadium 1: Sistolik 140–159 mmHg atau Diastolik 90–99 mmHg
- Hipertensi Stadium 2: Sistolik ≥160 mmHg atau Diastolik ≥100 mmHg
- Hipertensi Krisis: Sistolik ≥180 mmHg atau Diastolik ≥120 mmHg (darurat medis)
Masyarakat sering kali tidak menyadari bahwa tekanan darahnya sudah memasuki kategori prehipertensi atau bahkan lebih tinggi, karena tidak merasakan keluhan fisik yang nyata.
“Di tahap awal bisa saja pengidapnya seperti orang normal, nanti diperiksa ternyata tinggi. Makanya ada fase di mana ketika seseorang tidak menyadarinya, terjadilah serangan jantung tiba-tiba, stroke tiba-tiba, itulah mengapa dia disebut silent killer,” ungkap Konsultan Ginjal dan Hipertensi ini.
Banyak faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko hipertensi. Dr Akhyar menekankan bahwa pola hidup modern menjadi salah satu penyebab utama, seperti konsumsi makanan tinggi garam, stres kronis, kurang tidur, kurang olahraga, hingga kebiasaan duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik.
Gaya Hidup Tak Sehat
>> Baca Selanjutnya