MAKASSAR, UNHAS.TV – Program Bina Desa 2025 yang diinisiasi oleh Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin resmi berakhir pada Minggu (4/5/2025) di Lapangan SMP Negeri 1 Bontomarannu, Desa Pakatto, Kabupaten Gowa.
Acara penutupan ditandai dengan penyerahan shelter ramah energi hasil pembangunan dari mahasiswa Teknik Unhas kepada pihak sekolah.
Mengusung tema “Desa Olahraga,” kegiatan Bina Desa ini berlangsung selama dua pekan, dari 18 hingga 30 April 2025.
Sebanyak 35 mahasiswa dari UKM Taekwondo 09 SMFT Unhas terlibat dalam pembangunan shelter berukuran 6x6 meter dan pelatihan taekwondo bagi anak-anak dan remaja desa.
Shelter yang dibangun menggunakan panel surya sebagai sumber energi, menjadi fasilitas istirahat dan ruang publik yang ramah lingkungan.
Warga desa menyambut antusias kehadiran shelter tersebut, yang juga digunakan untuk kegiatan olahraga dan sosial masyarakat.
Selain pembangunan infrastruktur, program ini juga menghadirkan tiga sesi pelatihan taekwondo yang diikuti oleh sekitar 70 peserta per sesi, dengan rentang usia 5 hingga 17 tahun. Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter dan disiplin generasi muda melalui olahraga.
Pratiwi Mushar, ST., MT., dosen pendamping kegiatan, menyampaikan harapannya agar hasil karya mahasiswa dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat desa.
“Kami ingin apa yang telah dibangun ini bisa dirawat dan digunakan bersama, menjadi ruang publik yang hidup dan bermanfaat untuk semua,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Nurul Syamsi Ramadhani, ketua pelaksana kegiatan Bina Desa 2025. Ia berharap shelter dan program pelatihan taekwondo ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara mahasiswa, sekolah, dan warga desa.
Nurul juga menambahkan bahwa masyarakat sangat antusias, khususnya karena adanya pemanfaatan panel surya sebagai energi terbarukan.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Bontomarannu, Andi Tawakkal SPd MPd memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran dan inisiatif mahasiswa Unhas.
“Kami sangat terbuka untuk berbagai program dari Unhas, selama itu bisa membantu anak-anak kami mengembangkan potensinya, baik dari sisi akademik maupun non-akademik,” ucapnya.
Program Bina Desa ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tapi juga pembelajaran langsung bagi mahasiswa tentang bagaimana ilmu yang mereka pelajari di kampus bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak kegiatan serupa yang menyasar pembangunan desa secara holistik dan berkelanjutan.
(Rizka Fraja / Unhas.TV)