Mahasiswa

Mengubah Kebiasaan, Membangun Generasi: Kisah Membaca Nyaring di Maccini Sombala

nyaring

TAKALAR, UNHAS.TV-  Di sebuah sudut  di kota Takalar, tepatnya di Taman Baca Masyarakat (TBM) Maccini Sombala, terdengar riuh tawa dan suara-suara mungil yang penuh semangat. Di sana, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Literasi sedang beraksi, bukan dengan papan tulis atau ceramah, melainkan dengan cara yang lebih menyenangkan: membaca nyaring.

Strategi yang diusung oleh para mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin ini bukan sekadar membaca, melainkan sebuah pertunjukan mini yang menghidupkan buku. Dengan intonasi yang variatif, ekspresi wajah yang lucu, dan interaksi yang aktif, mereka berhasil menyulap kisah-kisah di dalam buku menjadi sebuah petualangan seru. Anak-anak yang tadinya mungkin asing dengan dunia buku, kini berbondong-bondong datang, menanti cerita apa lagi yang akan dibawakan.

Anisa Sepyana, salah satu penanggung jawab kegiatan, mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme anak-anak. "Kami sangat senang dengan antusiasme anak-anak. Kami berharap mereka semakin tertarik membaca buku, sehingga dapat menambah pengetahuan dan kosakata mereka," ujarnya. Anisa menambahkan bahwa buku-buku yang dipilih tidak hanya menyajikan cerita, tetapi juga pengetahuan baru yang disesuaikan dengan usia anak-anak.


Para peserta dan mahasiswa KKNT Literasi Maccini Sombala berpose bersama. Senyum cerah terpancar dari wajah anak-anak dan para mahasiswa, mencerminkan keberhasilan kegiatan membaca nyaring yang diadakan di TBM setempat. Program ini tidak hanya berhasil menumbuhkan minat baca anak-anak, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang hangat antara mahasiswa dan masyarakat. Kredit: KKNT Unhas.
Para peserta dan mahasiswa KKNT Literasi Maccini Sombala berpose bersama. Senyum cerah terpancar dari wajah anak-anak dan para mahasiswa, mencerminkan keberhasilan kegiatan membaca nyaring yang diadakan di TBM setempat. Program ini tidak hanya berhasil menumbuhkan minat baca anak-anak, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang hangat antara mahasiswa dan masyarakat. Kredit: KKNT Unhas.


Lebih dari Sekadar Membaca

Kegiatan ini tak berhenti pada membaca nyaring saja. Mahasiswa juga mengajak anak-anak untuk berdiskusi tentang gambar, tanya jawab interaktif, dan menceritakan kembali isi cerita dengan gaya mereka sendiri. Baik melalui lisan maupun gambar, anak-anak dilatih untuk berpikir kritis, meningkatkan empati, dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Lebih dari itu, program ini juga menyisipkan pesan penting untuk orang tua. Seorang mahasiswa KKNT berharap agar orang tua juga mau menerapkan membaca nyaring di rumah. "Kegiatan ini sebenarnya sama seperti mendongeng. Kami sangat berharap para orang tua bisa menerapkannya di rumah, misalnya saat anak-anak akan tidur. Selain dapat mempererat hubungan, ini juga bisa memicu rasa penasaran mereka terhadap cerita-cerita baru," ungkapnya.

Dengan strategi yang menyenangkan dan penuh makna ini, program membaca nyaring di Maccini Sombala tidak hanya berhasil menumbuhkan minat literasi pada anak-anak, tetapi juga menjadi fondasi awal untuk membangun generasi yang gemar membaca, berpikir kritis, dan berani berpendapat.

Apakah Anda pernah mencoba metode membaca nyaring bersama anak-anak di rumah?(*)