NEW YORK, UNHAS.TV – Universitas Columbia kembali mengumumkan para penerima Hadiah Pulitzer untuk tahun 2025 pada Senin, 5 Mei 2025. Penghargaan tahunan yang telah lama menjadi tolok ukur tertinggi bagi insan pers, sastra, drama, dan musik di Amerika Serikat ini sekali lagi menyoroti karya-karya luar biasa yang berdampak signifikan. Tahun ini, nama-nama besar seperti The New York Times, The Washington Post, dan Reuters kembali menggema, meraih penghargaan atas liputan mendalam dan investigasi berani mereka.
The New York Times berhasil membawa pulang empat penghargaan bergengsi. Salah satunya diraih oleh fotografer kawakan Doug Mills untuk kategori Fotografi Berita Terkini. Fotonya yang menangkap momen dramatis upaya percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump saat kampanye presiden di Pennsylvania, di mana sebuah peluru terlihat melesat di dekat Trump pada 13 Juli, dinilai memiliki kekuatan visual dan naratif yang luar biasa. Selain itu, The New York Times juga diapresiasi untuk liputan luasnya mengenai isu-isu nasional dan internasional, termasuk perang di Gaza, serta laporan investigatif mengenai peran Amerika Serikat dalam mendukung milisi di Afghanistan.
Sementara itu, The Washington Post dianugerahi penghargaan dalam kategori Pelaporan Berita Terkini atas liputannya yang komprehensif dan cepat mengenai upaya percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump. Kecepatan, akurasi, dan transparansi dalam penyajian fakta menjadi poin utama pujian dewan juri.
Kantor berita internasional Reuters juga tidak ketinggalan. Mereka meraih penghargaan dalam kategori Pelaporan Investigatif untuk seri laporan bertajuk "Fentanyl Express." Laporan ini dengan berani membongkar jaringan pasokan internasional bahan baku fentanil, opioid sintetis yang memicu krisis di Amerika Serikat. Tim jurnalis Reuters bahkan menunjukkan bagaimana dengan modal hanya $3.600, mereka dapat membeli bahan baku yang berpotensi menghasilkan obat-obatan terlarang senilai setidaknya $3 juta.
The Wall Street Journal juga mencatatkan namanya sebagai pemenang dalam kategori Pelaporan Nasional. Penghargaan ini diberikan atas investigasi mendalam mereka mengenai sosok Elon Musk, yang mengupas tuntas hubungan bisnis, perilaku pribadi, dugaan penggunaan narkoba, hingga perubahan haluan politik Musk yang kian merapat ke lingkaran Donald Trump.
Beberapa nama lain yang bersinar di kategori jurnalistik antara lain ProPublica yang meraih penghargaan Layanan Publik atas laporan mengenai kematian perempuan hamil akibat ketidakjelasan undang-undang aborsi. Ann Telnaes, mantan kartunis The Washington Post, memenangkan kategori Pelaporan dan Komentar Bergambar untuk karya-karyanya yang tajam mengenai kekuasaan dan politik. The New Yorker juga membawa pulang tiga penghargaan, termasuk untuk liputan perang Gaza dan podcast "In the Dark" dalam kategori Pelaporan Audio yang mengungkap rahasia militer AS.
Dalam kategori Buku, Drama, dan Musik, beberapa karya yang menonjol antara lain novel "James" karya Percival Everett (diterbitkan oleh Knopf) yang memenangkan kategori Fiksi, dan "Purpose" karya Branden Jacobs-Jenkins yang meraih penghargaan Drama.