Mahasiswa
News

BEM KMFIB Unhas Gelar Bina Desa, Dorong Literasi Keluarga dan Literasi Digital Anak di Takalar

TAKALAR, UNHAS.TV - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (BEM KMFIB UH) Periode 2024–2025 menggelar kegiatan Bina Desa, Selasa (30/9/2025).

Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Literasi Keluarga dan Literasi Digital Anak dalam Mewujudkan Desa Cerdas” itu berlangsung di Taman Baca Masyarakat Pena Budaya Parambambe, Desa Kalenna Bontongape, Kabupaten Takalar.

Program ini berangkat dari pemahaman bahwa keluarga adalah ruang belajar pertama bagi anak, dan orang tua merupakan guru utama sebelum anak menempuh pendidikan formal. Karena itu, BEM KMFIB Unhas menjadikan literasi keluarga sebagai fokus utama sosialisasi.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajak para ibu di desa setempat untuk memahami pentingnya membangun budaya literasi di dalam rumah.

Edukasi diberikan melalui diskusi interaktif mengenai manfaat membaca bersama anak, mencatat hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari, serta melatih daya kritis anak sejak dini.

Tak hanya menyasar orang tua, kegiatan juga menghadirkan sesi literasi digital khusus bagi anak-anak. Pada sesi tersebut, mahasiswa membimbing adik-adik untuk memahami cara menggunakan media sosial secara sehat dan bijak.

Edukasi diberikan dengan pendekatan sederhana, termasuk simulasi bagaimana memfilter informasi serta memahami risiko dari penggunaan gawai berlebihan.

Menariknya, sejumlah siswa sekolah dasar yang mengikuti kegiatan itu mampu menceritakan pandangan mereka tentang kondisi Indonesia terkini, termasuk peristiwa kepergian almarhum Affan yang belakangan menjadi sorotan publik.

Fenomena ini menunjukkan bahwa anak-anak sudah terekspos dengan berbagai informasi digital, sehingga pembekalan literasi sejak dini menjadi kebutuhan yang mendesak.

Kegiatan Bina Desa ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari Kepala Desa Kalenna Bontongape, relawan literasi masyarakat, hingga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Takalar.

Kolaborasi ini memperlihatkan adanya komitmen bersama untuk mendorong terciptanya desa cerdas melalui penguatan literasi keluarga dan pemanfaatan teknologi digital yang sehat.

Kepala Desa Kalenna Bontongape dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa Unhas. Ia menilai kegiatan seperti ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan era digital.

“Anak-anak kita hari ini tumbuh di tengah arus informasi yang deras. Dengan adanya pendampingan seperti ini, kami berharap mereka dapat lebih bijak menggunakan teknologi,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Takalar yang menilai kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi masyarakat desa.

Keberadaan Taman Baca Masyarakat Pena Budaya Parambambe sendiri disebut sebagai mitra penting dalam membangun tradisi membaca di kalangan warga.

Melalui kegiatan ini, BEM KMFIB Unhas berharap kesadaran literasi tidak berhenti pada kegiatan sosialisasi semata, tetapi dapat menjadi budaya yang tumbuh di keluarga.

Ketua panitia pelaksana menekankan bahwa keberlanjutan program literasi harus dijaga melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat desa.

“Dengan literasi keluarga yang kuat, orang tua bisa mendampingi anak belajar dengan lebih baik. Ditambah literasi digital sejak dini, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk belajar dan berkembang,” ungkapnya.

Kegiatan yang melibatkan puluhan warga dan anak-anak ini ditutup dengan sesi membaca bersama di Taman Baca Masyarakat. Melalui momentum tersebut, mahasiswa berharap tercipta generasi desa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijak secara digital.

Dengan demikian, Bina Desa BEM KMFIB Unhas menjadi langkah kecil namun penting untuk menumbuhkan budaya literasi keluarga, sekaligus mengajarkan anak-anak agar siap menghadapi tantangan era digital dengan cara yang sehat dan produktif. (*)