MAKASSAR,UNHAS.TV— Di tengah meningkatnya perhatian bangsa terhadap kualitas gizi dan ketahanan pangan nasional, muncul satu pertanyaan mendasar: bagaimana memastikan setiap anak Indonesia mendapat makanan yang bukan hanya bergizi, tetapi juga aman dan halal? Pertanyaan ini bukan sekadar isu kebijakan, melainkan cermin dari kesadaran moral dan ilmiah generasi muda terhadap masa depan bangsa. Dari ruang kuliah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), semangat itu mewujud nyata dalam Webinar Nasional bertajuk “Makanan Aman, Halal, dan Bermutu: Tantangan MBG (Makanan Bergizi Gratis)”, yang digelar pada 22 November 2025 di Ruang ICONS FKM Unhas.
Lebih dari 1.120 peserta dari seluruh penjuru Indonesia — mulai dari mahasiswa, akademisi, praktisi kesehatan, hingga masyarakat umum — bergabung dalam forum ilmiah yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Gizi Angkatan 2023 FKM Unhas ini. Antusiasme itu menunjukkan bahwa isu gizi dan kehalalan bukan hanya domain teknis, melainkan bagian dari kesadaran sosial yang semakin tumbuh di kalangan generasi muda.
Ilmu yang Menyapa Kehidupan
Sejak pagi, suasana ruang webinar terasa hidup. Panitia muda, berpakaian rapi dengan balutan semangat akademik, menyambut satu per satu peserta daring dari berbagai daerah — dari Banda Aceh hingga Merauke.
Ketua Panitia Naila Syakirah membuka acara dengan laporan yang disampaikan penuh keyakinan. Ia menjelaskan latar belakang kegiatan yang lahir dari keprihatinan terhadap masih rendahnya literasi gizi masyarakat. “Kami ingin ilmu yang kami pelajari tak berhenti di ruang kuliah, tetapi bisa memberi manfaat langsung bagi bangsa,” ujarnya dengan nada yang menggugah.
Webinar ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan ruang pembelajaran dan refleksi bersama tentang bagaimana kebijakan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat dijalankan tanpa mengabaikan aspek keamanan pangan, kehalalan produk, dan mutu gizi — tiga pilar penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

Annisa Resta Aprilia Putri Wardani, mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin, memaparkan karya poster ilmiah berjudul “Kenali Pentingnya MBG dari Isi Piring Lokal” dalam ajang Lomba Poster Ilmiah yang menjadi rangkaian Webinar Nasional Makanan Aman, Halal, dan Bermutu: Tantangan MBG (Makanan Bergizi Gratis), 22 November 2025. Karya tersebut menekankan pentingnya konsumsi pangan lokal yang aman, halal, dan bergizi seimbang bagi anak sekolah sebagai bagian dari upaya mendukung keberhasilan program nasional MBG.
Gizi, Kehalalan, dan Tanggung Jawab Bangsa
Guru Besar Ilmu Gizi Unhas, Prof. dr. Veny Hadju, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan pentingnya memperkuat integritas pangan nasional.
“Program MBG tidak sekadar berbicara tentang memberi makan. Ia adalah tentang memastikan generasi yang lahir dari asupan sehat, halal, dan bergizi. Di situlah letak martabat bangsa,” tutur Prof. Veny dengan suara tenang namun menggugah.
Nada yang sama disampaikan oleh Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes., mewakili Dekan FKM Unhas. Ia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang berhasil menyelenggarakan kegiatan akademik berskala nasional ini. “Ketika mahasiswa berbicara tentang gizi dan kemanusiaan, di situlah universitas menjalankan perannya: mencetak insan yang peduli dan berilmu,” ujarnya.
Suara dari Para Ahli: Menautkan Ilmu dan Kebijakan
Tiga narasumber utama menghadirkan dimensi yang saling melengkapi.
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si., Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi. Ia menguraikan arah kebijakan nasional dalam implementasi MBG, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar program ini tidak sekadar menjadi slogan, tetapi betul-betul menyentuh anak-anak di pelosok negeri.
Selanjutnya, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada, membedah isu keamanan pangan dan titik kritis kehalalan dalam rantai pasok makanan. “Kehalalan bukan hanya soal label, tetapi juga tentang amanah dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat,” katanya, mengingatkan hadirin bahwa dimensi spiritual dan ilmiah tidak bisa dipisahkan.
Sementara itu, Dr. Andi Imam Arundhana, S.Gz., MPH., Ph.D., Ketua Departemen Ilmu Gizi Unhas, menyoroti pentingnya school feeding program dalam memperkuat status gizi anak sekolah sebagai salah satu pilar keberhasilan MBG. Menurutnya, “Keberhasilan program gizi nasional adalah cermin dari keberhasilan sistem pendidikan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.”
Ilmu yang Menghidupkan Empati
Tak hanya menyimak, peserta juga diuji melalui pre-test dan post-test dengan 15 butir pertanyaan yang mengukur pemahaman sebelum dan sesudah kegiatan. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat literasi gizi dan kesadaran akan pentingnya keamanan serta kehalalan pangan.
Di sela-sela webinar, terselenggara pula Lomba Poster Ilmiah yang diikuti oleh 19 peserta dari berbagai universitas. Poster-poster tersebut menampilkan pesan kreatif tentang makanan aman, halal, dan bergizi — sebagian menggambarkan kisah anak-anak sekolah yang setiap pagi menunggu sepiring nasi dan lauk bergizi dari program pemerintah. Beberapa karya bahkan menggugah emosi, menampilkan wajah polos anak Indonesia yang penuh harap akan masa depan yang lebih sehat.
Dari Unhas untuk Indonesia
Bagi mahasiswa penyelenggara, kegiatan ini bukan sekadar ajang akademik, melainkan langkah kecil menuju perubahan sosial. Mereka percaya, pendidikan gizi tidak cukup hanya dengan teori; ia harus disampaikan dengan empati, dijalankan dengan tanggung jawab, dan diterjemahkan dalam tindakan nyata.
“Webinar ini adalah bentuk cinta kami kepada bangsa,” tutur salah satu panitia di penghujung acara, matanya berbinar menyiratkan harapan. “Kami ingin semua orang Indonesia tahu bahwa makanan bergizi bukanlah kemewahan, tetapi hak setiap anak bangsa.”
Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi foto yang hangat, menandai berakhirnya kegiatan penuh makna itu. Namun bagi para peserta, khususnya generasi muda Ilmu Gizi Unhas, semangatnya baru saja dimulai — semangat untuk terus berjuang memastikan bahwa setiap sendok nasi yang dikonsumsi rakyat Indonesia adalah simbol kebaikan: aman, halal, dan bermutu.(*)
Tangkapan layar suasana Webinar Nasional “Makanan Aman, Halal, dan Bermutu: Tantangan MBG (Makanan Bergizi Gratis)” yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Angkatan 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, pada 22 November 2025. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti lebih dari 1.100 peserta dari berbagai universitas dan instansi di seluruh Indonesia, mencerminkan antusiasme tinggi generasi muda terhadap isu pangan aman, halal, dan bergizi dalam mendukung program nasional MBG.








