Mahasiswa

KKN Unhas Ajarkan Petani Wajo Olah Limbah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Berkah

kkn

WAJO, UNHAS.TV — Kotoran sapi, yang selama ini sering dianggap sebagai limbah tak berharga, kini mulai dipandang sebagai pupuk kompos yang berpotensi menyuburkan lahan dan meningkatkan kesejahteraan.

Di Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi sebuah gerakan perubahan. Mereka mengadakan sosialisasi dan pelatihan yang mengubah pandangan masyarakat tentang limbah ternak (4/8).

Aula Kantor BPP Sabbangparu menjadi saksi antusiasme para petani dan peternak yang berkumpul. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan panduan praktis tentang cara mengubah kotoran sapi menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi.

Dari tahapan awal pengolahan hingga cara menjaga kualitas hasil, setiap detail dijelaskan dengan cermat. Para peserta tampak fokus menyimak, seolah menemukan solusi baru untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan.

Gerakan ini mendapatkan sambutan hangat dari pemerintah setempat. Camat Sabbangparu, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi.

"Kami menyambut baik kegiatan ini. Ini adalah langkah nyata untuk memanfaatkan potensi lokal. Pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk kompos tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya, penuh optimisme.

 Para petani dan peternak dari Kelurahan Sompe, Wajo, tampak antusias mempraktikkan cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi yang diperagakan oleh Mahasiswa KKN Unhas. Dengan peralatan sederhana, mereka belajar mengolah limbah menjadi
 Para petani dan peternak dari Kelurahan Sompe, Wajo, tampak antusias mempraktikkan cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi yang diperagakan oleh Mahasiswa KKN Unhas. Dengan peralatan sederhana, mereka belajar mengolah limbah menjadi pupuk kompos yang berharga untuk menyuburkan lahan. Momen ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebuah langkah nyata menuju kemandirian petani dan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut. Kredit: KKN Unhas.

Senada dengan Camat, Lurah Sompe melihat pelatihan ini sebagai investasi jangka panjang untuk kemandirian warganya.

"Warga Sompe punya potensi besar di sektor peternakan dan pertanian. Pelatihan ini adalah kunci untuk mendorong kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia," tuturnya, menekankan pentingnya inisiatif ini.

Dengan dukungan penuh dari penyelenggara, perangkat kelurahan, dan masyarakat, kegiatan ini berjalan sukses. Harapan besar kini diemban oleh para peserta: agar ilmu yang mereka dapatkan dapat segera diterapkan.

Dengan demikian, "emas hijau" dari kotoran sapi bukan lagi sekadar wacana, melainkan kenyataan yang menyuburkan tanah dan membawa berkah berkelanjutan bagi seluruh Kelurahan Sompe. (*)