Kesehatan
Unhas Figure

Silent Killer Bernama Osteoporosis, Ancaman dari Gaya Hidup Kekinian, Tulang Rapuh di Usia Muda




Kepala Departemen Ortopedi dan Traumatologi FK Unhas Dr dr Muhammad Sakti SpOT-K FICS. (dok unhas.tv)


Perempuan, terutama pasca menopause, ternyata lebih rentan mengalami osteoporosis karena penurunan hormon estrogen.

“Makanya penting sekali menyimpan ‘tabungan kalsium’ sejak muda. Jadi mengonsumsi kalsium itu bukan saat tua, tapi sejak dini sudah harus menabung,” ujar pemegang gelar doktor di bidang Biomedis dari Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar (2009 – 2015) ini.

Ia menyarankan agar perempuan lebih disiplin menjaga asupan kalsium sejak remaja, karena setelah menopause, tubuh kesulitan menyerap kalsium secara optimal.

Hal penting lainnya, jelas dokter Sakti adalah deteksi osteoporosis sejak awal. Ini dapat dilakukan dengan alat DEXA scan yang mengukur kepadatan tulang.

Sayangnya, alat ini belum tersedia di semua fasilitas kesehatan. “Kalau sudah kelihatan di X-ray, biasanya kondisi osteoporosisnya sudah parah,” katanya.

Ia menyarankan masyarakat, terutama yang memiliki risiko tinggi, untuk melakukan pemeriksaan dini. “Lebih baik tahu lebih awal daripada tahu setelah patah,” tegas Konsultan Rekonstruksi Pinggul dan Lutut Dewasa dari Kolegium Ortopedi Indonesia ini.

Menutup obrolan santai namun sarat makna itu, dr. Sakti memberikan pesan penting. “Osteoporosis bukan soal tua. Ini soal kesadaran. Kita jaga tulang hari ini, agar bisa berdiri tegak di masa depan,” ujarnya.

Dengan gaya hidup sehat, asupan nutrisi seimbang, paparan matahari yang cukup, serta olahraga teratur, generasi muda bisa terhindar dari ancaman tulang rapuh. Karena menjaga tulang bukan hanya menjaga tubuh, tapi juga menjaga masa depan.

(*)